Prosiding PESAT
Vol 5 (2013)

PERANCANGAN BANGUNAN TRADISIONAL SUNDA SEBAGAI PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL, RAMAH LINGKUNGAN DAN HEMAT ENERGI

Wahyudi, Agung (Unknown)



Article Info

Publish Date
13 Jul 2015

Abstract

Permasalahan krisis lingkungan dan krisis energi (listrik, BBM) yang diiringi dengan semakin menyusutnya ruang terbuka hijau, pemborosan energi, pemborosan bahan bangunan , mendorong berbagai kalangan (arsitek,arsitek lanskap, desainer interior, produsen bahan bangunan, dan lain-lain) untuk berpikir ulang tentang paradigma membangun rumah berkelanjutan dan ramah lingkungan. Perwujudan desain bangunan tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak jaman dahulu, seperti mendirikan rumah panggung yang bertujuan supaya tidak lembab dan nyaman, perwujutanya adalah disebut dengan bangunan tradisional. Bangunan tradisional merupakan bangunan dibuat oleh masyarakat di daerah yang banyak menyimpan berbagai kelebihan, salah satu contohnya bangunan tradisional di Kampung Kranggan. Proses pembangunan dan teknik pembangunannya umumnya sederhana dan bahkan tidak terlalu memperhatikan aspek-aspek desain yang hemat energi. Tetapi didalam operasionalnya, bangunan ini justru lebih hemat dibandingkan dengan bangunan-bangunan modern yang dibangun diperkotaan dengan bantuan arsitek. Salah satu penyebab hal ini adalah adanya sistematisasi sistem bangunan tradisional, yang mencakup struktur, utilitas, interior, dan envelope-nya. Hal inilah yang dicoba diungkapkan ditulisan ini dengan dengan menguraikan keberadaan sistem perancangan bangunan tradisional melalui metode penelitian diskriptif dengan survey langsung dan membandingkan antara kampung tradisional di Jawa Barat, yaitu Kampung Bojong Koneng yang ada di Sentul, Bogor dengan Kampung Kranggan yang ada di Pondok Gede, Bekasi. Kampung Kranggan merupakan salah satu kampung tradisional sunda yang masih hidup diantara megapolitan Jabodetabek. Maka penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan perancangan bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan hemat energi, yang berakar dari arsitektur tradisional. Sehingga nantinya permasalahan krisis lingkungan dan krisis energi bisa teratasi.

Copyrights © 2013