Bedside cabinet adalah jenis furniture seperti almari dengan ukuran lebih kecil (500 x 400 x 900) mm . Furniture ini banyak dipakai di Rumah Sakit sebagai salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang diletakkan di dekat tempat tidur. Proses manufaktur Bedside Cabinet pada PT.X masih menggunakan cara sederhana, misalnya proses pemotongan menggunakan gunting tangan, dan proses penekukkan menggunakan mesin bending tapi dilakukan penekukkan per sisi tekuk , sehingga kerjanya kurang efisien, terutama pada proses potong dan bending. Pada penelitian ini akan dilakukan peningkatan produktivitas proses produksi Laci Bedside Cabinet yang merupakan komponen yang direkomendasikan dalam analisis masalah dengan metode QFD. Penyelesaian masalahnya dengan cara dibuat desain dan prototype alat bantu produksi proses pemotongan sudut plat, serta dibuat desain alat bantu proses pembendingan pada komponen laci. Selanjutnya dilakukan proses produksi menggunakan alat bantu tersebut, sehingga didapat data waktu produksi (JOPU) dan biaya produksi (BOM). Data tersebut dianalisa dengan metode QCD, hasilnya dibandingkan dengan proses lama, sehingga didapat perbandingan nilai People Produktivity (PP) = 3%, Delivery Schedule Achievement (DSA)= 20%, dan Value Added Per Person (VAPP) = R3666,6 per operator. Disamping itu dilakukan perhitungan Break Event Point (BEP), dan hasilnya BEP dicapai pada produk yang ke 305. Jadi kesimpulannya peningkatan produktivitas tercapai namun persentasinya masih relatif kecil.
Copyrights © 2010