WALISONGO
Vol 21, No 2 (2013): Walisongo, "agama lokal"

DINAMIKA MASYARAKAT LOKAL DI PERBATASAN

Prasojo, Zaenuddin Hudi ( STAIN Pontianak)



Article Info

Publish Date
27 Aug 2013

Abstract

AbstractCommunity members living in borderland areas in Indonesia tended to be clasifiedas under-developed society in development aspects. Study on the borderland areas isstill limited both in quantity and the impact of the study. Nanga Badau located inborderland between West Kalimantan (Indonesia) and Serawak (Malaysia) is one ofthe under-developed borderland area. This paper revealed the dynamic issues andthe existence of local tradition in the context of globalization. It was showed that theoriginal attitude of warn, friendly, and respect visitors express their openess towardglobal trend but still keep on local style. They are also realized on their positionamong global community. The open access abroad effected in the development ofthe interaction, information, and communication patterns among Iban Dayak.Sophisticated devices like mobile phone and television are familiar among Ibandayak in borderland area.***Masyarakat perbatasan yang ada di Indonesia cenderung masuk dalam kelompokmasyarakat yang tertinggal dari berbagai aspek pembangunan. Kajian mengenaimasyarakat lokal di wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia belum terlalumenggembirakan baik dari segi jumlah maupun dari segi dampak hasil kajianyang berupa aksi kebijakan pasca kajian. Nanga Badau yang terletak di daerahperbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) dan Serawak (Malaysia) merupakansalah satu wilayah perbatasan yang tertinggal. Tulisan ini memoret isu-isudinamika dan eksistensi tradisi lokal dalam kerangka globalisasi. Tampak bahwasikap ramah dan menghormati pendatang merupakan salah satu bentuk nyatabahwa mereka sangat terbuka dengan adanya arus global dan lokal. Mereka jugamemiliki kesadaran diri akan posisi mereka sebagai bagian dari penduduk dunia.Adanya ruang interaksi bagi dunia luar, seperti mudahnya akses keluar masuk kenegara lain mengakibatkan pola interaksi, informasi dan komunikasi etnis Ibanmenjadi berkembang. Hal tersebut dapat dilihat pada aktivitas masyarakat Ibansehari-hari yang telah memanfaatkan dan menggunakan perangkat handphone,televisi dan teknologi modern lainnya.Keywords: perbatasan, Nanga Badau, tradisi lokal, tertinggal,globalisasi

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

wali

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Jurnal Walisongo adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian IAIN Walisongo Semarang. Jurnal ini memiliki spesifikasi sebagai media untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang sosial keagamaan Islam. Jurnal ini terbit berkala setiap enam bulan sekali ...