Abstrak Dalam beton bertulang komponen beton dan tulangan baja menjadi faktor utama, dalam praktek sering dijumpai tulangan baja bengkok atau tidak lurus lagi sehingga secara kekuatan akan mempengaruhi atau dalam bongkaran gedung seringkali didapat tulangan sisa bongkaran yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dengan maksud untuk menghemat biaya tetapi persyaratan kekuatan juga harus dipenuhi. Dengan latar belakang hal tersebut diatas dilakukan penelitian tentang pengaruh bengkokan tulangan beton terhadap kuat tarik dan modulus elastisitas baja tulangan, tulangan dibengkok 45, 90 dan 135 kemudian diluruskan kembali serta diuji juga kuat tarik dan modulus elastisitas tulangan sisa bongkaran. Dari hasil penelitian didapat tulangan yang dibengkok dan tulangan sisa bongkaran mempunyai kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan tulangan baru. Dari hasil perhitungan analitis dari data-data yang didapat dari pengujian tarik baja tulangan normal diperoleh Pleleh = 2812 kg, Pmaks = 4321 kg, fy = 3578 kg/cm2, E = 2100000 kg/cm2; baja tulangan yang telah dibengkokkan dengan sudut bengkok 45 Pleleh = 1983 kg, Pmaks = 3064 kg, fy = 2523,82 kg/cm2, E = 2092719,74 kg/cm2; baja tulangan yang telah dibengkokkan dengan sudut bengkok 90 memberikan Pleleh = 1779 kg, Pmaks = 2750 kg, fy = 2264,18 kg/cm2, E = 1931894,20 kg/cm2; baja tulangan yang telah dibengkokkan dengan sudut bengkok 135 Pleleh = 1627 kg, Pmaks = 2514 kg, fy = 2070,72 kg/cm2, E = 1832495,57 kg/cm2; dan baja tulangan sisa bekas bongkaran Pleleh = 1544 kg, Pmaks = 2279 kg, fy = 1965,09 kg/cm2; E = 2051242,17 kg/cm2. Kata-kata kunci: tulangan baja, tulangan sisa bongkaran , kuat tarik, modulus elastisitas
Copyrights © 2011