Penurunan jumlah atau fungsi Th-17 mempengaruhi produksi IL-17 sehingga virus HIV lebih mudah mengalami replikasi. Pemberiaan ARV yang dapat menekan replikasi virus HIV diharapkan dapat memperbaiki produksi IL-17 dan menyebabkan pulihnya fungsi Th-17. Penelitian dilakukan untuk mengetahui rerata kadar IL-17 serum pada pasien HIV sebelum dan setelah 3 bulan mendapat terapi ARV. Survei pre dan post tes dilakukan pada pasien infeksi HIV yang baru terdiagnosa di RSU Dr. Saiful Anwar-Malang. Diagnosa HIV berdasarkan kriteria WHO, dan IL-17 serum diukur dengan metode ELISA. Hitung limfosit T-CD4 absolut menggunakan metode flowcytometry. Analisa statistik yang digunakan untuk komparasi numerik adalah uji t berpasangan dan analisa korelasi menggunakan uji Spearman. Kadar IL-17 serum penderita HIV sebelum dan sesudah 3 bulan mendapat terapi ARV adalah 44,17±12,56 pg/mL dan 52,91±9,90 pg/mL (p=0,005). Hitung sel limfosit T-CD4 absolut sebelum dan sesudah 3 bulan mendapat terapi ARV adalah 69,41±95,06 cells/mL dan 180,72±73,15 cells/mL (p=0,000). Kadar IL-17 serum didapatkan tidak berkorelasi dengan hitung sel T-CD4 absolut (p=0,914, r=-0,024). Dapat disimpulkan kadar IL-17 serum dan CD4 penderita HIV setelah 3 bulan mendapat terapi ARV lebih tinggi dibandingkan sebelum mendapat terapi ARV, namun, kadar IL-17 tidak berhubungan dengan hitung sel limfosit T-CD4.Kata Kunci: CD4, infeksi HIV, IL-17 serum, Th-17
Copyrights © 2013