Pembangunan ekonomi banyak dilakukan di daerah yang memiliki potensi sumber daya yang lebih baik. Indikator pembangunan ekonomi terbagi menjadi indikator moneter, indikator non-moneter, dan indikator campuran. Terdapat 20 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang berada di dataran rendah dan memiliki potensi pengelolaan di wilayah pesisir. Daerah lainnya di dataran sedang dan tinggi memiliki potensi pertanian yang besar karena merupakan daerah yang relatif subur. Perekonomian Jawa Timur tahun 2017 tumbuh sebesar 5,45 persen, namun kondisi tersebut belum dikatakan baik karena terdapat masalah ketimpangan ekonomi. Untuk mengatasinya, perlu memberikan kebijakan khusus kepada daerah dengan tingkat perekonomian dan potensi daerah yang berbeda. Analisis yang digunakan untuk mengetahui daerah dengan tingkat perekonomian dan potensi daerah yang berbeda adalah dengan analisis klaster. Metode analisis klaster dalam penelitian ini adalah dengan SWFM. SWFM dapat digunakan untuk menggabungkan kelompok data yang berasal dari data numerik dan data kategori. Hasil pengelompokan data numerik dengan metode ward, diperoleh jumlah kelompok optimum sebanyak tiga kelompok. Pada pengelompokan data kategori menggunakan metode k-modes, diperoleh karakteristik yang dapat membedakan antara tiga kelompok yang digunakan. Pengelompokan data numerik dan kategori menggunakan SWFM didapatkan jumlah kelompok optimum sebanyak lima kelompok.
Copyrights © 2018