AbstrakPenelitian ini menggunakan research librari (kepustakaan), untuk mengetahui dan memahami sejarah syi’ah dan sunni setelah Nabi Muhammad Saw wafat. Sehingga yang menjadi instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Adapun instrumen yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data dalam tulisan ini adalah dokumentasi untuk melengkapi hasil penelitian yang ditemukan dalam semua referensi yang mendukung penelitian tersebut. Syi’ah lahir sebagai reaksi mayoritas kelompok sunni yang sejak wafatnya Nabi Muhammad telah mendominasi dalam percaturan politik Islam. Mereka menganggap bahwa yang berhak memegang kekuasaan politik setelah Nabi wafat adalah Ali bin Abi Thalib, suami Fatimah binti Rasulullah, dan keturunanya. Kelompok Syi’ah mengemukakan hadits untuk memperkuat adanya wasiat Nabi tentang kekhalifahan Ali, yakni beberapa hari sebelum Nabi wafat dan kesehatan Beliau sudah mulai menurun, Nabi meminta alat tulis kepada sahabat-sahabat yang hadir disekitar beliau. “bawakan aku alat tulis. Aku akan menyampaikan suatu pesan padamu, supaya kalian tidak melakukan kesalahan nanti setelah aku wafat”, demikian nabi bersabda. Namun Umar menolak dan menyatakan bahwa sakit Nabi sudah terlalu parah. “Kitab Allah cukup bagi kita” kata Umar. Lalu orang-orang pun ribut menanggapi ucapan Umar ini. Melihat keadaan ini Nabi merasa terganggu dan menyuruh semuanya keluar. Golongan Syi’ah mengklaim bahwa Nabi meminta alat tulis untuk mendiktekan bahwa Ali akan menjadi penggantinya kelak. Oleh karena hadits tersebut maka golongan Syi’ah menuduh Abu bakar, Umar dan Usman telah merampas kekhalifahan Ali. Hal inilah yang menyebabkan golongan Syi’ah selalu memperjuangkan baik Ali masih hidup maupun sepeninggalnya Ali
Copyrights © 2019