Film memiliki variasi yang cukup beragam. Keberagaman ini biasa dikenal dengan istilah genre. Variasi genre pada film tentunya memberi sensasi yang bervariasi pula terhadap penonton, salah satunya pada penonton tuna netra. “Bioskop Harewos”, sebagai wadah menonton film bagi tuna netra memiliki model komunikasi yang unik, hal ini pula menjadi faktor keunikan pemahaman dalam menonton film berbagai genre karena film juga akan dibubuhi oleh deskripsi dari pembisik (Visual reader). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang sistem/pola penentuan genre film yang dipilih pada setiap pemutaran di “Bioskop Harewos”; hambatan komunikasi pada setiap genre film yang diputar di “Bioskop Harewos”; dan pentingnya genre yang tepat bagi penonton film tuna netra di “Bioskop Harewos”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Beberapa konsep yang digunakan pada penelitian ini berkaitan dengan film, tuna netra, dan efektivitas komunikasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam penentuan genre film yang akan tayang pada sebuah pemutaran, pengelola “Bioskop Harewos” lebih mengutamakan moment atau tema yang diangkat pada pemutaran untuk menyesuaikan genre film yang dianggap paling cocok untuk diputar. Perizinan film dan pengalaman pernah atau belum pernah pada suatu genre film ditayangkan di “Bioskop Harewos” juga menjadi pertimbangan, namun bukanlah komponen utama sampingan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa penonton tuna netra di “Bioskop Harewos” mengalami berbagai kendala atau hambatan komunikasi pada setiap genre film yang ditonton. Hambatan terbesar muncul dari film ber-genre thriller dan horror. Genre merupakan komponen yang cukup penting dalam keefektifan pemahaman penonton film tuna netra di “Bioskop Harewos”.
Copyrights © 2020