Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol 3, No 1 (2020)

Perencanaan Partisipatif Menyusun Rencana Aksi Menanggulangi Perkawinan Usia Dini di Temanggung, Jawa Tengah

Setiadi Setiadi (Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada)
Atik Triratnawati (Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada)
Suzie Handajani (Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada)
Agung Wicaksono (Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada)
Khidir M. Prawirosusanto (Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada)
Nurul Friska Dewi (Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
20 Apr 2020

Abstract

AbstractA Community Service Activity (PkM) are carried out by the Anthropology Department Team in Wonotirto Village, Temanggung Regency. Early marriage is still a challenge for quality family development. There is a fact that, for the target community, getting married at an early age is not a problem, while from a government perspective it is a serious problem, especially the adverse impacts on social, economic, and reproductive health aspects. Participatory solution of early marital problems is important to be made as a priority. Preliminary observations show that there are economic and cultural reasons that encourage someone to be married off at an early age. The PkM results several important things related to the condition of the community and their understanding of early marriage. First, in general, the community realizes the importance of more mature planning in preparing for the formation of a new family. Second, early marriages that occurred in the last decade were caused by pregnancy due to the promiscuity of children, the habit of watching porn videos, and dropping out of school while the previous decade was due to arranged marriages. Third, adolescents targeted by the program have committed to campaign for the prevention of early marriage. They post and disseminate messages on prevention of early marriage through the WA group. Fourth, young people want the facilitation for  activities of post-school youth.----------AbstrakKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan oleh Tim Departemen Antropologi di Desa Wonotirto, Kabupaten Temanggung. Pernikahan usia dini masih merupakan tantangan bagi pembangunan keluarga yang berkualitas. Ada fakta bahwa bagi masyarakat sasaran kegiatan, menikah pada usia dini bukan sebuah masalah, sementara dari perspektif pemerintah hal tersebut merupakan permasalahan serius, terutama dampak buruk dalam aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan reproduksi. Penanganan secara partisipatif masalah perkawinan usia dini penting untuk dijadikan sebagai prioritas. Observasi awal menunjukkan adanya alasan ekonomi dan kultur yang mendorong seseorang dinikahkan pada usia dini. Tahapan-tahapan PkM menghasilkan beberapa hal penting terkait dengan kondisi masyarakat dan pemahaman mereka tentang perkawinan usia dini. Pertama, secara umum, masyarakat menyadari pentingnya perencanaan lebih matang dalam menyiapkan pembentukan keluarga baru. Kedua, perkawinan usia dini yang terjadi pada satu dasawarsa terakhir disebabkan oleh adanya kehamilan akibat pergaulan bebas anak-anak, kebiasaan menonton video porno, dan putus sekolah, sedangkan dasawarsa terdahulu akibat perjodohan. Ketiga, anak-anak remaja sasaran program telah berkomitmen mengampayekan pencegahan perkawinan usia dini. Poster dan pesan-pesan sosialisasi pencegahan perkawinan usia dini mereka sebarkan melalui grup WhatsApp. Keempat, remaja menghendaki adanya fasilitasi kegiatan bagi remaja pascasekolah.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

bakti

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Bakti Budaya mempublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tulisan yang dimuat berupa temuan penelitian atau re?eksi pengajaran yang terhilirkan untuk pemanfaatan secara lebih luas oleh masyarakat. Hilirisasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak terbatas pada konsep, ...