Meningkatnya permintaan akan sumberdaya pangan laut di Indonesia telah mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah menambah produksi pangan laut dengan mengembangkan budidaya perikanan air payau di wilayah pesisir. Salah satunya dengan pengembangan usaha tambak masyarakat sistem terpal bundar. Pemilihan sistem terpal bundar dianggap salah satu solusi yang cukup efektif dan efisien mengingat adanya beberapa kendala atau keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat khususnya di Desa Paluh Manan. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah keterbatasan jumlah dan kesesuaian lahan, modal, kualitas benur, pertumbuhan penyakit, informasi dan teknologi. Selain itu, adanya anggapan di masyarakat bahwa budidaya udang vaname akan menguntungkan jika dibudidayakan secara semi intensif dan intensif yang dalam pengoperasiannya memerlukan investasi cukup besar. Menjawab permasalahan ini, melalui penerapan budidaya udang vaname menggunakan terpal bundar maka masyarakat secara langsung sudah memangkas biaya pembelian lahan dan pembuatan tambak. Selanjutnya, melalui penerapan teknologi pendeteksi kualitas air pada aplikasi probiotik maka kekhawatiran akan tingkat keberhasilan yang rendah karena benur rentan mati baik akibat ketidaksesuaian air maupun akibat penyakit (virus dan bakteri) dapat diminimalisir semaksimal mungkin.
Copyrights © 2020