Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana
Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Alami

ANALISIS BAHAYA, KERENTANAN DAN RISIKO BENCANA TSUNAMI DI PROVINSI PAPUA BARAT

Naryanto, Heru Sri (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 May 2019

Abstract

ABSTRACTThe meeting of the 3 world plates, the Eurasian Plate, the Indo-Australian Plate, and the Pacific Plate in eastern Indonesia, caused a high potential for earthquake and tsunami events in the area. The frequency of tsunami events in eastern Indonesia including West Papua Province is quite large. Tsunamis are mostly caused by earthquakes originating from the sea, but can also be triggered by submarine landslides, volcanic eruptions at sea, gas extrusions, celestial bodies, nuclear explosions and other generating sources. With the high potential of tsunamis in West Papua Province, tsunami hazard and risk maps are urgently needed to become a reference in the development planning process and tsunami disaster risk reduction activities that are more effective, efficient and integrated to reduce the possible impact of victims. The danger of a high tsunami in West Papua Province which has a far enough landward direction is on the coast of Sorong City, Sorong District, South Sorong District, Bintuni District and north of Fakfak District (Bomberay Sub-District). Based on the area of high-risk areas, Bintuni District is the district that has the widest high-risk area, with an area of 116,728 Ha or 5.61% of the total area of the Bintuni District, while Tambrauw District is the district with the smallest high risk area of 2,076 Ha or 0,32% of the total area. The only district that does not have a tsunami threat because it is not in the coastal area is Maybrat District.Keywords: tsunami, West Papua, hazard, risk, risk reduction ABSTRAKPertemuan 3 lempeng dunia, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik di Indonesia bagian timur, menyebabkan potensi tinggi kejadian gempa dan tsunami di  daerah tersebut.  Frekuensi kejadian tsunami di Indonesia bagian timur termasuk Provinsi Papua Barat cukup besar. Tsunami sebagian besar disebabkan oleh gempabumi bersumber di laut, tetapi juga bisa dipicu akibat tanah longsor bawah laut, letusan gunungapi di laut, ekstrusi gas, benda-benda langit, ledakan nuklir dan sumber pembangkit lainnya. Dengan tingginya potensi tsunami di Provinsi Papua Barat, maka sangat dibutuhkan peta bahaya dan risiko tsunami untuk menjadi acuan dalam proses perencanaan pembangunan serta kegiatan pengurangan risiko bencana tsunami yang lebih efektif, efsien dan terpadu untuk mengurangi dampak korban yang mungkin terjadi. Bahaya tsunami tinggi di Provinsi Papua Barat yang mempunyai pelamparan cukup jauh ke arah daratan terdapat di pantai Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Bintuni dan sebelah utara Kabupaten Fakfak (Kecamatan Bomberay). Berdasarkan luas area berisiko tinggi, Kabupaten Bintuni merupakan kabupaten yang memiliki area berisiko tinggi terluas, yaitu dengan luas 116.728 Ha atau 5.61% dari luas keseluruhan Wilayah Kabupaten Bintuni, sedangkan Kabupaten Tambrauw merupakan kabupaten dengan wilayah berisiko tinggi paling kecil dengan luas 2.076 Ha atau 0,32% dari seluruh luas wilayahnya. Satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki ancaman tsunami karena tidak berada pada kawasan pesisir adalah Kabupaten Maybrat.Kata kunci: tsunami, Papua Barat, bahaya, risiko, pengurangan risiko

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

Alami

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

Jurnal Alami adalah salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kami menerbitkan makalah penelitian asli, meninjau artikel, dan studi kasus yang berfokus pada teknologi yang mampu mereduksi risiko bencana serta ...