Berkurangnya zat besi (fe) dalam memenuhi kebutuhan tubuh dapat berdampak pada kejadian Anemia Defisiensi Besi (ADB). Dampak ini mempengaruhi kondisi janin, masa persalinan, bayi baru lahir, usia sekolah, hingga fase dewasa. Dampak ketika usia sekolah adalah IQ yang rendah, kemampuan belajar dan pertumbuhan yang menurun. Adapun dampak jangka panjangnya yaitu penurunan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Salah satu kelompok usia sekolah tersebut adalah remaja putri di SMA Negeri 2 Slawi, yang termasuk bagian dari kelompok wanita prahamil. UKS adalah sebagai wadah dalam memberikan pendidikan kesehatan awal terutama untuk anak sekolah. Pemeriksaan kadar Hb merupakan salah satu parameter untuk menetapkan kejadian anemia. Kadar Hb yang rendah mengindikasikan anemia. UKS di SMA 2 Slawi masih belum berfungsi sebagaimana mestinya karena faktor prasarana dan pengelola maupun petugas yang kurang kompeten dalam mendeteksi anemia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan pengelola UKS, kader UKS dan Guru BK dalam melakukan deteksi dini anemia. Kegiatan dilakukan dengan cara memberikan informasi dan pendidikan kesehatan terutama tentang deteksi dini anemia, dan kekurangan energi kalori kemudian dilanjutkan dengan pemberian pelatihan pemeriksaan kesehatan melalui penggunaan tensi meter, Hb meter digital, dan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini anemia dan kekurangan energi kalori dan peningkatan ketramilan pengelola UKS dalam melakukan pemeriksaan tensi dan Hb meter serta melakukan penghitungan IMT.
Copyrights © 2020