Pendidikan tidak bisa terlepas dari sebuah sistem yang mengaturnya. Sistem tersebut memiliki struktur dan fungsinya masing-masing. Semakin baik sebah struktur maka setiap elemen akan berjalan seimbang (fungsional). Indonesia dengan beragam masalah sosialnya, seringkali yang disalahkan adalah pendidikannya. Karakter bangsa yang bobrok merupakan bentuk dari ketidakberhasilan pendidikan diindonesia. Meski demikian sistem pendidikan tetap eksis berada ditengan masyarakat. Apalagi jika pendidikan dilihat dari sudut pandang struktural fungsioal, pendektan ini cendrung mengabaikan pertentangan-pertentanagan yang ada di masyarakat. Dari alasan diatas, penulis tertarik untuk menganalisis perkembangan teori struktural fungsional dalam sosiologi pendidikan menurut beberapa teoritisi dan ahli sosial yang menulis buku dan jurnal mengenai sosiologi pendidikan dalam perspektif struktural fungsional. Tulisan ini berupaya untuk menganalisis perkembangan sosiologi pendidikan di Indonesia berdasarkan perspektif Wuradji, Nanang Martono, Damsar, Silfia Hanani, Muhammad Rusydi Rasyid, dan Binti Maunah dari segi teori struktural fungsional. Metode penelitian ini mengggnakan jenis library research (kajian pustaka), yaitu penelitian yang sumber datanya diperoleh melalui studi pustaka atau lteratur-literatur terkait. Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif analitik, yaitu menjelaskan,memaparkan dan menganalisis serta membandingkan pemikiran secara sistematis. Sehingga mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Setelah dipaparkan kemudian dianalisis terkait dengan persamaan dan perbedan pemikirannya mengenai perkembangan teori struktural fungsional dalam sosiologi pendidikan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perkembangan sosiologi pendidikan dimulai dari: (1) Asal-usul teori struktural fungsional. (2) Perkembangan sosiologi pendidikan berdasarkan perspektif Wuradji, Nanang Martono, Damsar, Silfia Hanani, Muhammad Rusydi Rasyid, dan Binti Maunah dari segi teori struktural fungsional memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan dari kenam studi tersebut yaitu sama-sama membahas teori besar (ground theory) struktural fungsional, artinya tulisan tersebut membahas pendidikan dalam perspektif makro struktural fungsional. Sehingga sistem dilihat secara keseluruhan dan tampak full integration. Sedangkan perbedaanya terlihat pada analisis pendidikan dalam konteks struktural menggunakan pandangan teoritisi fungsionalisme yang berbeda. Selain itu terdapat konsep-konsep sosiologi yang berbeda-beda pada masing-masing studi dalam memahami pendidikan. Diantaranya ada yang membahas konsep sosialisasi, stratifikasi, interaksi, nilai dan norma, serta dinamika kelompok sosial.
Copyrights © 2020