Kurva nomor 2 dan 18 pada persilangan Manggarai - Jatinegara adalah bagian dari persilangan dalam DAOP (Wilayah Operasi) 1 wilayah Jakarta. Keandalan lengkungan dalam perannya dalam pengoperasian kereta api penting bahkan menjadi faktor utama. Oleh karena itu, kesempurnaan dalam perawatan adalah mutlak dan persyaratan utama dari suatu kondisi di mana lengkungan dapat dikatakan dapat diandalkan. Tetapi tidak semua lengkungan memiliki nilai ketinggian yang sama dengan hasil yang dihitung. Oleh karena itu diperlukan analisis tingkat perawatan lengkungan reliabilitas lengkungan. Dari hasil analisis data sekunder dan primer maka diperoleh data terkait kondisi kurva nomor 2 dan 18 lintas Manggarai - Jatinegara masih kurang baik dalam hal perubahan panah dan ketinggian rel. Perhitungan dan analisis data yang digunakan dilihiat dalam hal kondisi geometri lengkung yaitu radius lengkung, lengkung melintang, elevasi rel, kondisi grafik kurva ideal dan manajer sumber daya manusia. Setelah menganalisis data dan kemudian dibandingkan dengan standar yang ada, penerapan perawatan melengkung dikatakan hanya saja tidak maksimal, dapat disarankan bahwa perawatan kondisi kurva perlu dipertahankan terus dengan inspeksi sesuai dengan ketentuan dan segera memperbaiki geometri lengkung yang kurang, Arch kembali ke normal dan melakukan perawatan dengan menggunakan mesin MTT pada saat perawatan pada malam hari sehingga pelaksanaan perawatan lebih sesuai dengan yang diharapkan dan juga tidak terjadi trial and error.
Copyrights © 2020