Pendahuluan: Edema paru akut pada kehamilan akibat preeklampsia merupakan kejadian yang mengancam jiwa dan merupakan bentuk morbiditas maternal. Manifestasi klinis yang ditakutkan adalah hypoxemia. Refrakter hipoksemia adalah apabila peningkatan tekanan parsial oksigen dalam arteri (PaO2) < 5 mmHg dengan peningkatan FiO2 10% atau PaO2 < 60 mmHg atau P/F rasio < 100 pada FiO2 80 ? 100% dengan PEEP > 10 - 20 cmH20 lebih dari 12-24 jam. Pada kasus ini, seorang pasien perempuan usia 35 tahun masuk ICU RSUP Wahidin Sudirohusodo dari Kamar operasi instalasi gawat darurat dengan udema paru akut ec PEB + Post SSTP, kemudian dilakukan ventilasi mekanik (VM) mode PCV+ Pins 20, PEEP 10, PS 15, RR 20, Vt 350 - 400ml, FiO2 100% SpO2 maksimal yang dihasilkan hanya sampai dengan 96%, P/F rasio 95,2. Setelah dilakukan ventilasi mekanik selama 11 jam, dari analisa gas darah didapatkan pH 7,52, PaCO2 28,5, sat 89,6%, PaO2 50,1 HCO3 23,2 BE 2,2 P/F ratio 62 dengan FiO2 100% dan airway pressure 30 cmH2O dan disimpulkan mengalami refrakter hipoksemia. Terapi: Sedasi, pemberian pelumpuh otot, perubahan setting ventilator PEEP tinggi dan evakuasi cairan. Pemberian PEEP tinggi sampai dengan 25 cmH2O dengan cara meningkatkan A/W pressure setiap 2 menit secara berkala sampai dengan 55 cmH2O tahan selama 2 menit dan diturunkan perlahan dilanjutkan dengan PCV: Pinsp 20, PEEP 15-20, FiO2 80%. serta dilakukan evakuasi cairan dengan diuretik. Hasil: Perbaikan P/F ratio sampai 139 pada saat maneuver rekruitmen dan P/F ratio membaik sampai dengan 244 setelah 6 jam pasca maneuver selanjutnya pada hari ke-5 pasien dibebaskan dari ventilator dengan P/F ratio 313 dan Pindah perawatan pada hari perawatan ke 6.
Copyrights © 2019