BULETIN PENELITIAN SISTEM KESEHATAN
Vol 21 No 4 (2018)

HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA BALITA DI INDONESIA

Syajaratuddur Faiqah (Unknown)
Ristrini Ristrini (Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan)
Irmayani Irmayani (Politeknik Kementerian Kesehatan Mataram Jurusan Kebidanan)



Article Info

Publish Date
02 Jan 2019

Abstract

Anemia is a condition where haemoglobin is below the normal value. Anaemia is often meet at children and pregnant women. Many factors cause anaemia i.e. iron, deficiency of folic acid and vitamin B12, Babies who are born prematurely or have a low birth weight . The aim of this research was to know correlation between age, sex, birthweight with anemia. This study is a part of Basic health research (Riskesdas) 2013 data. The study population was children under five years old, who were respondents Riskesdas 2013, analysis used in this study is the Chi-Square test. The results showed that 194,668 children, the highest anemia at the age of 12-24 months 36,1%, female gender 57,9%, low birth weight 20,6%, prevalence anemia 20,4%. Based on bivariate analysis it is known that the related variables (p <0.05) with the incidence of anemia were age and sex (p = 0.0001). Variables unrelated to anemia are birthweight. There is a significant relationships between age and sex with the incidence of anemia among children in Indonesia, it needs to be counseling on the parents of children to provide adequate nutrition so that it can prevent the incidence of anemia in infants, especially at the age of 12-24 months with female sex. Abstrak Anemia adalah suatu kondisi di mana hemoglobin berada di bawah nilai normal. Anemia sering ditemukan pada anak-anak dan wanita hamil. Banyak faktor yang menyebabkan anemia yaitu kekurangn zat besi, defisiensi asam folat dan vitamin B12, bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Usia, Jenis kelamin dan berat badan lahir dengan anemia pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun, yang menjadi responden Riskesdas 2013, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square.Penelitian menunjukkan dari 194,668 balita, yang mengalami anemia tertinggi pada usia 12 – 24 bulan yaitu 36,1%, jenis kelamin perempuan yaitu 57,9%, berat badan lahir rendah sebanyak 20,6%, prevalensi anemia 20,4%. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan (p < 0,05) dengan kejadian anemia adalah usia dan jenis kelamin (p = 0,0001). Variabel yang tidak berhubungan dengan anemia adalah berat badan lahir. Ada hubungan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian anemia pada balita di Indonesia, perlu dilakukan penyuluhan pada orang tua balita memberikan asupan nutrisi yang adekuat sehingga dapat mencegah kejadian anemia pada balita terutama pada usia 12 – 24 bulan dengan jenis kelamin perempuan.

Copyrights © 2018