BULETIN PENELITIAN SISTEM KESEHATAN
Vol 22 No 2 (2019): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan

Identifikasi Praktik Kefarmasian Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Pasien Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Selma Siahaan (Unknown)
Rini Sasanti Handayani (Puslitbang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Balitbangkes)



Article Info

Publish Date
06 Aug 2019

Abstract

The study of pharmaceutical practices in health care facilities was conducted in 2016. It aimed to identify pharmaceutical practices needed by patients and health care facilities. The study sites were in Central Java, Bali, South Kalimantan, and South Sulawesi. In each provinces, the study was conducted in one urban and one rural district areas. The sample locations were both government and private hospitals, health centers and pharmacies. The study design study was cross sectional. Data collection was carried out by in-depth interview to responsible pharmacists who did medicines management, and exit interview to patients after they received medicines services from government hospitals and primary health cares. The results showed that pharmaceutical practices needed by the health care facilities were good medicines planning andprocurement that can maintain the continuity of the availability of medicine stocks needed for patients, and the ability in managing medicines effi ciently and eff ectively. Moreover, the pharmaceutical practices needed by the communities were medicines completeness, quick services, as well as simple and complete medicines information. It is recommended that pharmacists should be trained on comprehensive medicines planning, strategy to anticipate the emptiness of medicines including lead times, and communication skills to the patients. In addition, IT supports for pharmacy services development is also needed. Abstrak Telah dilakukan studi mengenai praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan yang bertujuan mengidentifikasi pelayanan kefarmasian yang dibutuhkan pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan studi dilaksanakan di Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan. Dari masing-masing propinsi di atas dipilih satu kota dan satu kabupaten. Studi dilakukan pada tahun 2016. Lokasi penelitian adalah rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas dan apotek dengan desain potong lintang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap apoteker penanggung jawab/pengelola obat, dan exit interview terhadap pasien rumah sakit pemerintah dan puskesmas yang baru selesai menerima pelayanan obat. Hasil penelitian menunjukkan praktik kefarmasian yang dibutuhkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah perencanaan dan pengadaan obat yang baik yang dapat menjaga kesinambungan ketersediaan stok obat yang diperlukan bagi pelayanan ke pasien serta pengelolaan obat yang efektif dan efi sien. Praktikkefarmasian yang dibutuhkan masyarakat adalah tersedianya obat lengkap, kecepatan pelayanan, dan informasi obat yang singkat padat. Disarankan perlunya pelatihan perencanaan obat yang lebih komprehensif, kiat-kiat mengantisipasi kekosongan obat dan lamanya pengiriman, serta pelatihan cara berkomunikasi yang baik kepada pasien secara menyeluruh. Selain itu, dukungan teknologi informasi bagi pengembangan pelayanan farmasi juga dibutuhkan.

Copyrights © 2019