Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit tular vektor yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengendalian jentik nyamuk vektor menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti H-14) merupakan salah satu biolarvisida alternatif. Akan tetapi, kendala Bti adalah bahwa toksisitas Bti dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah perbedaan konsentrasi salinitas air mempengaruhi Bti H-14 isolat Salatiga dalam patogenitasnya terhadap jentik Aedes aegypti. Penelitian ini adalah laboratorium eksperimental dengan rancangan post test only group control design. Penelitian dilakukan dengan membuat Bti H-14 isolat Salatiga sediaan cair, menghitung jumlah sel dan spora serta mengujikan Bti H-14 dengan konsentrasi kadar garam terhadap jentik Aedes aegypti. Hasil penelitian menunjukkan sediaan cair memiliki jumlah sel 2,60 x 107 sel/ml dan jumlah spora 2,42 x 107 sel/ml. Hasil patogenitas menunjukkan air yang diberi garam masih menunjukkan kematian >80% setelah paparan 24 jam walaupun tidak mencapai 100% dibandingkan dengan air tanpa garam. Hal ini menunjukkan perbedaan kadar salinitas air yang diuji tidak berpengaruh pada toksisitas Bacillus thuringiensis H-14 sediaan cair terhadap jentik Aedes aegypti
Copyrights © 2019