Transformasi data hujan menjadi debit adalah mengolah data hujan di lapangan menjadi data debit dengan pemodelan hidrologi. Metode-metode ini digunakan untuk menghitung besarnya nilai debit aliran sungai. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Metode FJ Mock dan Thornthwaite Mather. Hasil dari kedua metode ini akan dibandingkan dengan debit pengamatan AWLR (Automatic Water Level Recorder) Karangwinongan untuk mengetahui tingkat kesesuaian metode pada daerah studi. Berdasarkan uji kesesuaian metode dari kedua metode yang digunakan, metode FJ Mock dipilih menjadi metode yang terbaik untuk Sub DAS Kali Gunting. Berdasarkan uji kesesuaian metode ini dihasilkan Nash Sutcliffe Efficiency (NSE) = 0,42 , Koefisien Korelasi (R) = 0,75 , Root Mean Squared Error (RMSE) = 0,25, dan Kesalahan Relatif (KR) = 0,14 %. Perhitungan dengan metode FJ Mock menghasilkan debit maksimum = 14,31 m3/dt dan minimum = 0,54 m3/dt. The transformation of rainfall data into discharge is to process the rainfall data on the field into a discharge data of hydrological modeling. These methods are used to assess the amount value of river flow discharge. The methods that used in this study are FJ Mock and Thornthwaite Mather methods. The result of these two methods will be compared to the discharge observation AWLR (Automatic Water Level Recorder) Karangwinongan to know the level of conformity of methods in the area of study. Based on the conformity test method of both methods used, the FJ Mock method was chosen to be the best method for Kali Gunting Sub Watershed. Based on the conformity test this method was produced by Nash Sutcliffe Efficiency (NSE) = 0,42, correlation coefficient (R) = 0,75, Root Mean Squared Error (RMSE) = 0,25, and relative error (KR) = 0,14%. Calculations by FJ Mock methods produce a maximum discharge = 14.31 m3/dt and a minimum = 0,54 m3/dt.
Copyrights © 2020