Sebaran kasus postif Covid-19 di Indonesia didominasi oleh DKI Jakarta sebesar 3.097 orang atau 45,82%, Jawa Barat sebesar 747 orang atau 11,05%, dan Jawa Timur sebesar 590 orang atau 8,73%. Informasi yang diterima PB IDI setidaknya ada 24 dokter yang meninggal per 16 April 2020 karena positif Covid-19, 8 diantaranya dari Jawa Barat. Permasalahan yang terjadi di RSUD Gunung Jati Cirebon, bantuan APD yang didapat dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat belum cukup. Jika ingin memenuhi persediaan setiap wilayah dengan cepat, maka diperlukan strategi distribusi dalam waktu tempuh yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang jaringan distribusi dan penentuan titik lokasi pusat distribusi bantuan logistik medis Covid-19 untuk Jawa Barat agar waktu tempuh distribusi cepat. Penelitian ini meliputi perancangan jaringan distribusi, klasterisasi logistik dan titik lokasi pusat distribusi bantuan logsitik medis Covid-19 di setiap klaster di Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah pendekatan Saluran Distribusi Selektif dalam merancang jaringan distribusi, K-Means Method dalam pembagian klaster, dan Gravity Location Models dalam penentuan titik distribusi. Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa jaringan distribusi yang diusulkan memberikan waktu tempuh yang cepat, jaringan distribusi dapat dibuat dengan 4 klaster logistik. Klaster 1 di Kasokandel Majalengka, Klaster 2 di Wanaherang Gunung Putri, Klaster 3 di Cipendeuy Padalarang, Klaster 4 di Sukamulya Ciamis. Total efisiensi waktu tempuh pada klaster 1 sebesar 17,27 jam/minggu, pada klaster 3 sebesar 2,57 jam/minggu, pada klaster 4 sebesar 22,26 jam/minggu, dan pada klaster 2 tidak direkomendasikan untuk dibuat pusat distribusi sehingga distribusi pada klaster 2 langsung dari Lanud Halim Perdana Kusumah.
Copyrights © 2020