Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 31, No 1 (2013):

PENAPISAN SENYAWA FITOKIMIA DAN PENGUJIAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN POHON MERAPAT

Kissinger, Kissinger ( Centre Faculty of Forestry Lambung Mangkurat University in Banjarbaru (South Kalimantan))
Zuhud, Evrizal AM. ( Bogor Agricultural University in Bogor (West Java))
K, Latifah ( Bogor Agricultural University in Bogor (West Java))
Darusman, Darusman ( Bogor Agricultural University in Bogor (West Java))
Iskandar, Iskandar ( Bogor Agricultural University in Bogor (West Java))



Article Info

Publish Date
01 Mar 2013

Abstract

Hutan kerangas merupakan kumpulan vegetasi pohon di hutan hujan tropis, dicirikan antara lain oleh kandungan hara dan keanekaragaman hayati yang rendah, sehingga penggunaan pohonnya menjadi terbatas. Hutan kerangas tersebar luas di Kalimantan (misalnya Kalimantan Selatan). Salah satu jenis pohon yang dapat tumbuh dan berkembang pada kondisi ekstrim adalah merapat (Combretocarpus rotundatus). Daunnya mengandung senyawa kimia tertentu yang mengindikasikan berkemampuan fisiologis menghasilkan bioaktivitas seperti antioksidan. Sebagai konsekuesinya, hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari pemanfaatan pohon kerangas. Terkait hal tersebut, pencermatan terhadap kandungan senyawa fitokimia dan pengujian kemampuan antioksidan dilakukan terhadap sampel kering daun merapat yang berasal dari hutan kerangas di Kalimantan Selatan. Awalnya, daun kering diekstrak dengan larutan metanol menghasilkan ekstrak methanol (sampel 1), fraksinasi lanjutan dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan eluent kloroform. Fraksi kloroform yang didapatkan (sampel 2) selanjutnya difraksinasi kembali menggunakan campuran larutan etil asetat-kloroform (dengan proporsi sama), yang menghasilkan sampel 3. Pencermatan fitokimia mengungkapkan bahwa ekstrak metanol mengandung senyawa fitokimia tertentu seperti flavonoid, turunan phenol, hidrokuinon, tanin dan triterpenoid, yang berperan sebagai antioksidan. Ekstrak metanol (sampel 1) menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi dengan memberikan reaksi reduksi terhadap pelepasan radikal bebas oleh Difenil Pikril Hidrazil Hidrat (DPPH) (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), walaupun penggunaan dari fraksi kloroform (sampel 2) dan fraksi lanjutan etil asetat-kloroform (sampel 3) sangat rendah. Penghambatan radikal bebas dari DPPH pada tingkat 50% (IC 50) oleh ekstrak metanol terjadi pada konsentrasi 21,823 ppm. Sementara itu, vitamin C dan BHT sebagai kontrol aktivitas antioksidan terbentuk lebih efisien pada konsentrasi di bawah 21,823 ppm (berturut-turut pada konsentrasi 6,738 ppm dan 6,279 ppm). Bagaimanapun, nilai IC 50 tersebut memberikan penjelasan kuat bahwa potensi bioaktivitas ekstrak metanol daun merapat dapat digunakan sebagai antioksidan. Kata kunci : Hutan kerangas, jenis pohon merapat, daun, antioksidan, DPPH-pelepas radikal bebas, kontrol antioksidan, vitamin C dan BHT

Copyrights © 2013