Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Vol 3 No 2 (2018): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Wayang Golek Sebagai Media Dakwah (Studo Deskriptif pada Kegiatan Dakwah Ramdan Juniarsyah)

Evita Dewi Ahmad (Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi)
Zaenal Mukarom (Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi)
Aang Ridwan (Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2018

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan dakwah Ramdan Juniarsyah dengan wayang mudah diterima, relevan dengan budaya yang ada, menggunakan bahasa lokal, dan dakwah melalui wayang golek dapat menghibur. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui observasi,wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan mendeskripsikan informasi tersebut sesuai data yang dibutuhkan. Hasil penelitian didapatkan bahwa dakwah melalui wayang golek mudah diterima masyarakat dalam beragam bentuk,seperti tanggapan positif dan antusias masyarakat yang datang. Kemudian, dakwah melalui wayang golek relevan dengan budaya yang ada yaitu dapat ditampilkan dalam acara-acara di masyarakat seperti PHBI, walimah, dll. Adapun bahasa lokal yang digunakan yaitu bahasa Sunda juga dengan bahasa Indonesia. Serta dakwah melalui wayang golek bukan hanya untuk berdakwah,tetapi dapat menghibur masyarakat dengan berbagai macam bentuk, seperti dari kelucuan tokoh Punakawan, meng-improve lagu-lagu dan dialog yang segar antara ustad dengan tokoh wayang. Kata Kunci :wayang golek;media dakwah;media tradisional. ABSTRACT This paper aims to describe the propaganda of Ramdan Juniarsyah with puppets easily accepted, relevant to the existing culture, using local languages, and preaching through puppet show can entertain. The method used is a qualitative method with a descriptive approach, namely by collecting data and information through observation, interviews and documentation then analyzed by describing the information according to the data needed. The results of the study found that preaching through puppet shows was easily accepted by the community in various forms, such as positive responses and enthusiastic people who came. Then, da'wah through wayang golek is relevant to the existing culture, which can be displayed in public events such as PHBI, walimah, etc. The local language used is Sundanese also in Indonesian. As well as preaching through puppet show not only to preach, but can entertain the community in various forms, such as the humor of Punakawan figures, improve songs and fresh dialogue between ustadz and puppet figures. Keywords: puppet show; da'wah media; traditional media.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

tabligh

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Focus and Scope Tabligh Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam publishes original researches in multi concepts theories, perspectives, paradigms, and methodologies on Islamic communication studies. Specific topics of interest include Public speaking, writing and journalism, Mass media, Social media, ...