AGRIEKONOMIKA


PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN USAHATANI EMPAT VARIETAS BAWANG MERAH DI LUAR MUSIM (OFF-SEASON) DIKABUPATEN SERANG, BANTEN

Purba, Resmayeti (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2014

Abstract

Bawang merah di lahan sawah umumnya ditanam pada musim kemarau, karena pada musim hujan biasanya lahan sawah dipergunakan untuk pertanaman padi. Penanaman bawang merah di musim penghujan (off season) sering mengalami kerugian karena hasil dan keuntungan yang diperolehpetani  rendah. Untuk itu, perlu pemilihan  varietas yang dapat tumbuh pada musim penghujan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan keuntungan usahatani bawang merah di luar musim (offseason) menggunakanempat varietas, yaitu Katumi, Bima, Manjoung dan Bima Curut (lokal).Budidaya bawang merah dilaksanakan di lahan petani, di  Kabupaten, Serang, Banten pada musim hujan (Februari-April 2013). Empat varietas diuji  dalam suatu percobaan yang ditata sesuai dengan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan.Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman jumlah daun, jumlah  umbi, produksi umbi dan keuntungan  usahatani bawang merah. Untuk mengetahui keuntungan usahatani bawang merah di luar musim digunakan rasio B/C. Hasil pengkajian menunjukkan bahwatinggi tanaman dan jumlah daun bawang merah di luar musim pada umur 42 HST secara berturut-turut  ialah varietas Katumi 36,82 cm dan 26,22 helai; varietas Bima  34,53 cm dan 20,04 helai; varietas Manjoung 32,61 cm dan 19,66helai, varietas Bima Curut (lokal) 29,51 cm dan 17,74 helai.Produksi  bawang merah secara berturut-turut ialah varietas Katumi, 7,27 ton/ha, varietas Bima 6,15 t/ha varietas  Manjoung5,85t/ha, dan Bima Curut (lokal) 5,40ton/ha. Keuntungan usahatani  bawang merah di luar musim secara berturut-turut diperoleh  varietas Katumi Rp. 64.480.000/ha dengan nilai B/C 1,24; varietas Bima sebesar Rp 47.480.000/ha   dengan nilai B/C 0,93,  varietas Manjoung Rp.42.680.000,-/ha dengan nilai B/C 0,78 dan varietas Bima Curut  (lokal) Rp. 36,480.000/hadengan rasio B/C 0,73.Data tinggi  tanaman, jumlah daun, produksi  dan keuntungan  usahatani bawang merah menunjukkan bahwa  varietas Katumi dapat digunakan sebagai alternatif  pada usahatani bawang merah di luar musim (off season),  Kabupaten Serang, BantenKata Kunci : Bawang merah, varietas, produksi, keuntungan, di luar musim ABSTRACTShallot cultivation in paddy fields is generally planted the dry season, because the rainy season is usually used for wetland cultivation. Shallot cultivation in the rainy season often suffered looses as result of farmers and low profits. As the results, it needs the selection of varieties that can be grown in the rainy season. This study aims to determine the  product and benefits of shallot farming in the off-season using four varieties. Shallot cultivation carried out infarmers’fields, in Serang District Banten Province in the rainy season (February-April 2013). Four varieties were tested in a trial that lay out according to a completely randomized design with 5 replications. The parameters  measured were plant height and number of  leaves, number of tubers as well as the production and benefits of shallot farming. To know the benefits of shallot farming in the off-season use ratio B/C. The study showed that the plant height and number of leaves of shallot in the off-season at the age 42 in a row HST varieties was 36.82 cm and 26.22 strands Katumi, varieties Bima  34.53 cm and 20.04 strands, varieties Manjoung was 32.61 cm and 19.66 strands, varieties Bima Curut 29.51 cm and 17.74 strands. Production of  shallots in a row is Katumi varieties 7.27 t/ha,  Bima  varieties 6.15 t/ha, varieties Manjoung 5.85 t/ha and Bima Curut 5,40 ton/ha. Advantages of shallots farming in the the off-season in a varieties obtained Katumi Rp.  64.480.000/ha with the B/C ratio of 1.24; varieties Bima of  47.480.000 /ha with the ratio B/C of 0.93, varieties Manjoung Rp. 42.680.000/ha and the value of B/C 0.78 and varieties Bima Curut  of Rp.36.480.000/ha with a ratio B/C of 0.73.  Data of plant height, number of leaves, the production  and benefits of shallot farming Katumi showed that varieties can be used as an alternative to shallot farming in the off-season, Serang, BantenKeywords: Shallot, varieties, production,   benefits, off season 

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

agriekonomika

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance

Description

AGRIEKONOMIKA, terbit dua kali dalam setahun yaitu pada April dan Oktober yang memuat naskah hasil pemikiran dan hasil penelitian bidang sosial, ekonomi dan kebijakan pertanian dalam arti ...