ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Kerajaan Sanggau Pada Masa Gusti Togok (1798-1812)”, bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang Gusti Togok dan pemerintahan pada masa Gusti Togok (1798-1812). Metode penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan multideminsional dan sejarah lisan yang ditulis secara deskriptif analitis dengan tahapan; Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Gusti Togok menduduki tahta sebagai Raja berganti nama menjadi Gusti Muhammad Thahir I. Pada masa pemerintahannya kerajaan Sanggau semakin berkembang, yakni menjalin hubungan bilateral dengan kerajaan luar Kalimantan seperti Jawa, Riau, Brunai dan wilayah lainnya dengan melalui dibukanya jalur perdagangan. Jalur perdangangan yang sering dilalui untuk membuka wilayah adalah sungai Sekayam dan sungai Kapuas. Penghapusan perbudakan yang dilakukannya merupakan bentuk dari kepedulian atas hak asasi manusia dan mengembalikan adat budaya kerajaan yang lama hilang kemudian dilestarikan seperti Bedil Kerajak. Gusti Togok diberi gelar “Surya Negara”, yang mencerminkan kemegahan atau kemewahan, sehingga dikenal Kerajaan Sanggau dengan “Keraton Surya Negara”. Berakhirnya pemerintahan Gusti Togok karena terjadi perang antara kerajaan Sanggau dengan kerajaan Pontianak, yang disebabkan oleh persoalan upeti dan tanah kekuasaan. Kata kunci: kerajaan Sanggau, Gusti Togok.
Copyrights © 2015