Limbah cair tahu merupakan limbah yang memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi. Jika langsung dibuang tanpa pengolahan limbah terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dengan pemanfaatan limbah cair tahu sebagai bahan baku produksi biogas untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Produksi biogas dari limbah cair tahu di proses secara fermentasi selama 25 hari dengan bantuan bakteri metanogenik yang berasal dari kotoran sapi menggunakan reaktor UASB dengan kapasitas ± 20 liter. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio volume starter kotoran sapi dengan volume limbah cair tahu terhadap produksi biogas yang dihasilkan. Rasio tersebut berdasarkan perbandingan volume dengan variasi 2:10, 4:10 dan 6:10. Selanjutnya campuran tersebut dimasukkan ke dalam reaktor. Hasil karakteritik limbah cair tahu menggunakan metode botol winkle menunjukkan kandungan BOD sebesar 2.905,2 mg/l. Pengamatan terhadap produksi biogas dilakukan dengan melihat volume biogas setiap 5 hari serta melihat kandungan gas metana (CH4) menggunakan multi gas monitor AS8900. Kondisi operasi terbaik diperoleh pada rasio volume starter kotoran sapi dengan volume limbah cair tahu 4:10 (R2) dengan volume biogas yang dihasilkan sebesar 666 ml. Volume gas metana yang terbaik diperoleh dari rasio 6:10 (R3) dengan volume sebesar 0,7 ml.
Copyrights © 2019