Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Vol 2, No 1 (2019)

SIMBOL KEKERASAN POLITIK DI IRAK ERA KEPEMIMPINAN SADDAM HUSSEIN DALAM NOVEL UKHRUJ MINHA YA MAL’UN KARYA SADDAM HUSSEIN (KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE)

Ahmad Bambang Soemargono (UIN Sunan Gunung Djati)
Fadlil Yani Ainusyamsi (UIN Sunan Gunung Djati)
Wildan Taufiq (UIN Sunan Gunung Djati)



Article Info

Publish Date
21 Nov 2019

Abstract

Penelitian ini berjudul simbol kekerasan politik di Irak era kepemimpinan Saddam Hussein dalam novel Ukhruj Minha Ya Mal’un Karya Saddam Hussein. Saddam Hussein adalah seorang presiden di negara Irak sekaligus sastrawan yang hebat. Ia menggunakan karya sastra sebagai alat pengkritik untuk melawan kekerasan-kekerasan yang dilakukan musuhnya. Seperti dalam novel Ukhruj Minha Ya Mal’un yang didalamnya banyak menceritakan kelicikan dan kejahatan yang dilakukan oleh musuhnya yaitu Amerika. Ia juga menciptakan beberapa karya sastra diantaranya novel yang berjudul Zabibah Wa al-Mulk, al-Qal’ah al-Hashinah, Rijal Wa Madinah dan Ukhruj Minha Ya Mal’un. Maka dari itu, peneliti menggunakan novel sebagai objek dalam penelitian ini.Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk memahami simbol  kekerasan politik di Irak era kepemimpinan Saddam Hussein dan mendeskripsikan makna kekerasan politik yang terdapat dalam novel Ukhruj Minha Ya Mal’un karya Saddam Hussein. Sehingga dalam novel tersebut, dapat diketahui variasi kekerasan politik yang disimbolkan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan sesuai dengan hasil menelaah dan mengkaji sumber data yang didapatkan dari novel Ukhruj Minha Ya Mal’un. Sedangkan kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep triadik Semiotika Charles S. Peirce, yaitu mengungkap Representamen (R), Objek (O), serta Interpretan (I).Berdasarkan analisis, penelitian ini ditemukan 20 data yang memberikan simbol-simbol kekerasan politik, diantaranya: (1) kekerasan tidak langsung (indirect violence); (2) kekerasan alienatif (alienative violence); (3) kekerasan refresif (represif violence); (4) peperangan; (5) revolusi. Kekerasan politik adalah suatu kondisi yang sangat tidak ingin dihadapi oleh sebagian besar dari  masyarakat serta hanya menguntungkan bagi elit politik saja. Karena hal itu, dengan adanya analisis ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjadi dasar dalam mengenal dan mengetahui variasi dari kekerasan politik yang biasa terjadi disekelilingnya. 

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

hijai

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Hijai Journal is managed by Arabic Department , State Islamic University of Sunan Gunung Djati and Asosiasi Prodi Bahasa dan Sastra Arab (AP-BSA). It publishes research reports on Arabic language and Literature such as linguistics, literary studies and criticism, translation, and multidisciplinary ...