Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi kacang hijau (Vigna radiata, L) adalahmelalui usaha ekstensifikasi (perluasan lahan), tidak hanya dengan menambah luas lahantetapi dapat mencari alternatif lain yang mungkin bersifat kontroversial, misalnya denganmenggunakan benih berkualitas yang tahan ditanam pada tanah salin. Tersedia varietasunggul yang sesuai di lahan salinitas tinggi, serta melalui pendekatan pengelolaan tanamansecara terpadu (PTT), lahan suboptimal salinitas tinggi dapat memberikan kontribusi besarbagi peningkatan produksi kacang hijau nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh konsentrasi garam (NaCl) terhadap daya kecambah benih 2 varietas tanamankacang hijau. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium bersama STIPER Santo ThomasAquinas Jayapura, pada bulan Februari – Maret 2019. Metode yang di gunakan adalahmetode eksperimen dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Dimana Faktor Aadalah 2 varietas/genotipe tanaman kacang hijau (a1 : Varietas Vima, a2 : Genotipe KchKoya1) dan Faktor B adalah 5 konsentrasi larutan garam (b0 : 0 g NaCl per liter air, b1 : 3 gNaCl per liter air, b2 : 5 g NaCl per liter air, b3 : 7 g NaCl per liter air, dan b4 : 9 g NaCl perliter air). Diulang dalam 2 ulangan. Hasil yang diperoleh adalah Konsentrasi garam NaClyang berbeda sangat berpengaruh terhadap kecambah normal, viabilitas benih, Indekskecepatan Perkecambahan, Keserempakan tumbuh dan tinggi kecambah 2 jenis tanamankacang hijau yaitu varietas vima dan genotipe kch.koya1, namun tidak berpengaruh terhadaplaju perkecambahan benih. Genotipe kch.koya1 dan varietas vima, tidak toleran terhadapkadar garam dalam media tumbuh, dimana terjadi penurunan daya kecambah dari 95 % (V.Vima) dan 95,5 % (Gntp kch.koya1), menjadi hanya 30,00 % (V. Vima) dan 65,00 % (Gntpkch.koya1), dan terhambatya pertumbuhan kecambah dari 18,31 cm (V. Vima) dan 19,28 %(Gntp kch.koya1), menjadi hanya seukuran 4,68 cm (V. Vima) dan 7,26 cm (Gntpkch.koya1).
Copyrights © 2019