Dasar dari metoda analisis struktur memerlukan perhitungan tegangan dan regangan pada suatu perkerasan yang merupakan respons struktur terhadap kondisi pembebanan tertentu.Didalam solusi analitis tegangan dan regangan tersebut, seringkali dilakukan simplifikasi dengan mengambil beberapa asumsi, seperti : kondisi isotropik dari setiap lapis perkerasan, kondisi interface antar lapis sangat kasar serta beban yang diterima struktur perkerasan yang diakibatkan roda kendaraan mempunyai arah vertikal. Asumsi diatas akan menghasilkan nilai tegangan, dan regangan yang belum sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan asumsi kearah faktor-faktor tersebut terutama faktor tipe pembebanan. Untuk variasi pembebanan ada 4 jenis pembebanan yang mungkin terjadi yaitu beban arah vertikal yang saat ini secara luas dipakai pada analisis struktur perkerasan lentur, beban vertikal yang dikombinasikan dengan tegangan geser arah radial memusat akibat ‘cengkeraman' ban, beban vertikal yang dikombinasikan dengan tegangan arah horizontal akibat percepatan dan pengereman kendaraan dan beban verikal yang dikombinasikan dengan momen akibat kendaraan membelok. Dengan menggunakan kriteria fatigue dapat dianalisis bahwa jenis pembebanan arah vertikal yang dikombinasikan dengan arah radial menghasilkan jumlah repetisi yang tiga kali lebih besar dibandingkan dengan pembebanan vertikal saja. Dalam pengertian umur perkerasan, pembebanan dengan mengabaikan beban arah pusat radial akan mengakibatkan perkiraan rencana umur perkerasan yang berlebihan. Penerapan model ini pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek menunjukkan bahwa pengabaian beban geser radial memusat akan menyebabkan kerusakan jalan yang terlambat diantisipasi dengan program overlay akibat estimasi umur rencana yang lebih dari perkiraan.
Copyrights © 2013