Seri FilsafatTeologi Widya Sasana
Vol. 29 No. 28 (2019)

Manusia menikmati Keterasingan Untuk Melewati Krisis Identitas

Supriyono Venantius (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Oct 2020

Abstract

Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan banyak fakta dan gejala yang menuntut manusia melakukan penyesuaian diri. Misalnya, karena teknologi digital, Kitab Suci bisa diakses lewat sebuah telpon pintar. Kesulitan dalam memahami pesan teks atau makna sebuah kata dalam Kitab Suci dapat dengan mudah ditemukan solusinya lewat grup, atau ditelusuri di google. Fakta ini tidak gampang diterima oleh yang menjunjung kesakralan kitab. Akan tetapi teknologi tetap maju terus. Yang tidak menyesuaikan diri terhadap kemajuannya akan masuk dalam pengalaman krisis identitas. Krisis identitas itu dialami karena apa yang selama ini dijadikan pegangan mendadak menjadi hilang maknanya. Krisis identitas itu terjadi karena penolakan terhadap apa yang terasa asing. Krisis identitas itu disebabkan oleh ketidakmampuan menikmati keterasingan. Kitab Suci mengajari kita bagaimana keluar dari krisis identitas itu dengan cara menikmati keterasingan. Kitab Daniel Bab 1 adalah salah satu teks yang memberi inspirasi bagaimana manusia dapat menikmati keterasingan. Dikisahkan, Nebukadnezar, raja Babel, mendeportasi orang-orang penting dari bangsa Yahudi ke Babel. Lalu ia memilih beberapa pemuda yang dideportasi itu untuk dilatih selama tiga tahun untuk menjadi pelayan raja. Mereka tentu saja mengalami keterasingan dan krisis identitas berat akibat deportasi ini. Mereka hidup di tanah asing, dalam budaya asing, dengan raja asing, makanan asing, semuanya asing. Akan tetapi mereka bisa bertahan di dalam keterasingan itu. Bahkan hidup mereka memberi kontribusi bagi orang-orang asing. Di tanah asing itu mereka mendapat makna baru atau semacam identitas baru bagi hidup selanjutnya.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

serifilsafat

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Education Social Sciences

Description

Seri Filsafat Teologi Widya Sasana focuses on philosophical and theological studies based on both literary and field researches. The emphasis of study is on systematic attempt of exploring seeds of Indonesian philosophy as well as contextualization and inculturation of theology in ...