Disinyalir bahwa bahasa pewartaan Gereja terkadang sulit dipahami terutama bagi generasi zaman now. Dikatakan demikian karena bahasa pewartaan Gereja merupakan hasil olahan kebudayaan Barat, khususnya zaman abad pertengahan, dengan latar belakang budaya Yunani-Romawi. Bagi generasi zaman now yang tidak mengetahui latar belakang tersebut, tentu akan kesulitan menangkap pesan yang terkandung dalam bahasa pewartaan yang disampaikan lewat budaya itu. Perbedaan logika berpikir itulah yang sering kali menyebabkan isi iman yang termuat dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) sulit dipahami oleh generasi zaman now. Dalam situasi ini, terobosan Paus Benediktus XVI yang pernah mengupayakan penulisan You Cat, Katekismus Populer, menurut saya merupakan salah satu solusi bagaimana mengolah bahasa pewartaan sehingga dapat dipahami oleh generasi zaman now. Dengan cara tersebut, diharapkan banyak generasi zaman now yang tertarik untuk mengetahui (to know), menyebarkan (to share) dan mewujudkan (to express) isi iman yang termuat dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan gagasan dasar di atas, dalam tulisan ini akan ditampilkan tema ”Kontribusi teori ujaran dan tindakan bahasa dalam Filsafat Analitik John Langshaw Austin terhadap bahasa pewartaan”. Pertama-tama akan ditampilkan riwayat hidup John Langshaw Austin yang memperlihatkan minatnya pada filsafat bahasa. Uraian dilanjutkan dengan membahasFilsafat Bahasa John Austin yang berkonsentrasi pada ujaran dan tindakan bahasa. Setelah itu menguraikan kontribusi teori ujaran dan tindakan bahasa Austin terhadap bahasa pewartaan. Tulisan akan diakhiri dengan kesimpulan.
Copyrights © 2018