PENGAMPUNAN termasuk salah satu tema yang berat. Berat karena kita hidup dalam dunia yang sulit mengampuni. Kita sendiri mungkin sulit mengampuni kesalahan sesama kita. Sulitnya mengampuni merupakan pengalaman banyak orang dan kiranya tidak perlu diberikan data-datanya di sini. Ada pengalaman-pengalaman yang amat memedihkan seperti pengkhianatan dalam cinta dan persahabatan, kebencian dan kekerasan, pemerkosaan, penghinaan dan masih banyak lagi. Semuanya itu bisa membawa dampak yang luar biasa pada jiwa manusia. Bagaimana saya bisa mengampuni orang yang telah melakukan hal itu terhadap saya atau terhadap orang-orang yang paling saya cintai? Kitab Suci sendiri telah memberi kesaksian tentang hal sulitnya mengampuni itu. Ada dua teks dalam Perjanjian Baru yang memberi kesaksian tentang hal ini. Keduanya terdapat dalam perumpamaan Tuhan Yesus. Yang pertama, dalam perumpamaan tentang hamba yang tidak tahu mengampuni (Mat 18:20-35) dan kedua, dalam perumpamaan tentang anak yang hilang (Luk 15:11-32). Tujuan tulisan ini ialah merenungkan kedua perumpamaan ini dan mendalami artinya bagi Gereja dewasa ini.
Copyrights © 2016