Seri FilsafatTeologi Widya Sasana
Vol. 25 No. 24 (2015)

Wajah Islam Nusantara Bagi Gereja

Peter Bruno Sarbini (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Nov 2020

Abstract

Sejumlah kejadian besar tentang kekerasan dan teror terkait orang atau kelompok Muslim sejak peristiwa 11 September 2001 di AS, pengeboman di Bali (12 Oktober 2002) yang menewaskan banyak warga Australia, disusul Bom Bali II (1 Oktober 2005), pengeboman di Madrid (11 Maret 2004), pengeboman di London (2 Juli 2005) membuat wajah/citra Islam dan kaum Muslim kian memburuk (Republika, 10/9/2015). Kemunculan Boko Haram dan IS (Islamic State) yang menyebabkan eksodus migran dari Timur Tengah ke Eropa dalam beberapa bulan terakhir menambah buruknya citra dan wajah Islam serta kaum Muslim di mata banyak kalangan masyarakat non-Muslim. Kekacauan politik dan kekerasan yang terus berlanjut di Suriah, Irak, Libya, dan banyak wilayah di Timur Tengah turut menjadi faktor meningkatnya gelombang migrasi ke Eropa (Azyumardi Azra: 2015). Berbagai peristiwa dan perkembangan tidak menguntungkan itu memberi kesan kuat bahwa Islam dan kaum Muslim tidak berwajah humanis. Islam tidak lagi dipandang dan dirasakan sebagai pembawa keramahan, tetapi kemarahan. Benarkah Islam dan umat Muslim tidak lagi berwajah serta berhati humanis? Bila hal ini benar, maka Islamofobia sungguh tak terelakkan bagi umat beragama lain. Wajah macam apa yang hendak ditampilkan dari Islam Nusantara yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan bagi Gereja?

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

serifilsafat

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Education Social Sciences

Description

Seri Filsafat Teologi Widya Sasana focuses on philosophical and theological studies based on both literary and field researches. The emphasis of study is on systematic attempt of exploring seeds of Indonesian philosophy as well as contextualization and inculturation of theology in ...