Dalam judul tulisan ini tak disebut subyek, karena sifat Tuhan seharusnya didekati manusia yang tak hanya menerima, melainkan pada gilirannya juga memberi (kegembiraan dan belaskasih). Hidup kita campuran suka-duka yang sering berhimpitan. Sukacita yang merupakan nada dasar Gereja Katolik yang tak tersingkirkan oleh dukacita yang juga kenyataan tak terbantahkan, apalagi dalam kesadaran bahwa kita pendosa dapat terus hidup berkat belaskasihan Tuhan. Tulisan ini pendek dan skematis, agar cukup jelas untuk dapat cepat dibaca.
Copyrights © 2015