Diare merupakan penyakit penyebab kematian pada anak balita, kurang lebih 750.000 anak meninggal setiap tahunnya. Di Provinsi Riau 17,2% kematian bayi disebabkan diare. Sebagai salah satu kasus infeksi yang paling banyak, terapi diare akut pada anak harus menjadi perhatian utama untuk keberhasilan pengobatan, menghindari kesalahan pengobatan dan mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terapi diare akut di Puskesmas dan Klinik Swasta. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif cross sectional, dengan sampel pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan. Data dianalisis dengan test Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan pola terapi diare akut pada anak di Puskesmas menggunakan suplementasi zink. Sedangkan pola terapi diare pada anak di klinik swasta menggunakan adsorben Penggunaan suplementasi zink di Puskesmas sebesar 81,7% dibandingkan di klinik swasta 23,5% (P <0,05). Terapi diare akut pada anak di puskesmas Pekanbaru relatif lebih rasional dibandingkan terapi di klinik swasta namun tetap memerlukan perbaikan untuk manajemen pasien yang lebih baik
Copyrights © 2020