Fisheries Of Wallacea Journal
Vol 1, No 1 (2020): 2020

PENGARUH KERAPATAN BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa PADA TAMBAK BUDIDAYA BANDENG (Chanos chanos) DI KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN

Patahiruddin Patahiruddin (Universitas Andi Djemma)



Article Info

Publish Date
26 Feb 2020

Abstract

ABSTRAKRuang lingkup akuakultur yaitu pengelolaan pertumbuhan, pengembangbiakan dan pemuliaan organisme. Perkembangan teknologi akuakultur menunjukkan bahwa ikan bandeng (Chanos chanos) dapat dibudidayakan bersama dengan G.verrucosa. Kegiatan budidaya G.verrucosa banyak memberikan keuntungan, salah satunya yaitu permintaan agar-agar pada saat ini terus meningkat. Dalam pengembangan budidaya rumput laut faktor-faktor  ekologis dasar yang berkaitan dengan pertumbuhan maupun kehidupannya perlu diketahui. Produksi rumput laut G.verrucosa di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak kerapatan bibit G.verrucosa terhadap pertumbuhan yang dipelihara di tambak budidaya bandeng. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suli Kecamatan Suli Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan dari bulan Agustus 2015 sampai Januari 2016.Perlakuan kerapatan bibit G.verrucosa yang digunakan yaitu kerapatan: 150gr/m2, 250 gr/m2 dan 350 gr/m dengan menggunakan metode dasar dan kerapatan bibit bandeng 2/m2 berukuran 3-4 cm dengan bobot rerata 3 gram/ekor. Pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan berupa salinitas, suhu, pH dilakukan setiap 10 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan biomassa G.verrucosa tertinggi terjadi pada padat penebaran 150 gr/m2sebanyak 3,69 % dan 2,51 % berat kering per hari dengan kerapatan bibit bandeng 2/m2. Kata kunci : Akuakultur, teknologi, kondisi ekologis, produksi, metode dasar.  ABSTRACTThe scope of aquaculture is the management of growth, breeding and breeding of organisms. The development of aquaculture technology shows that milkfish (Chanos chanos) can be cultivated together with G.verrucosa. G.verrucosa cultivation activities provide many benefits, one of which is the demand for agar at this time continues to increase. In the development of seaweed cultivation, basic ecological factors related to growth and life need to be known. G.verrucosa seaweed production in ponds can reach at least one dry ton per hectare per period. This study aims to determine the impact of G.verrucosa seedlings on growth maintained in milkfish ponds. This research was conducted in Suli Village, Suli District, Luwu Regency, South Sulawesi Province from August 2015 to January 2016.The density treatment of G.verrucosa seeds used is density: 150gr / m2, 250 gr / m2 and 350 gr/m2 using the basic method and density of 2/ m2 milkfish measuring 3-4 cm in size with an average weight of 3 grams /head. Sampling and measurement of environmental parameters in the form of salinity, temperature, pH are carried out every 10 days. The data obtained were analyzed by analysis of variance (ANOVA). The results showed that the highest growth rate of G.verrucosa biomass occurred at 150 gr /m2 stocking density of 3.69% and 2.51% dry weight per day with the density of 2/m2 milkfish seeds. Keywords: Aquaculture, technology, ecological conditions, production, basic methods.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

wallacea

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Environmental Science Immunology & microbiology

Description

Fisheries of Wallacea Journal merupakan jurnal publikasi ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian ilmiah pada berbagai bidang ilmu perikanan diantaranya, Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Budidaya Perairan, Manajemen Sumberdaya Perairan, Ilmu dan Teknologi Kelautan, Sosial Ekonomi Perikanan dan ...