The lack of interest from the public and health workers, such as nurses to carry out a pap test, is one of the triggers of cervical cancer cases. The purpose of this study was to identify the implementation of pap tests and barriers of nurses in Bandung, West Java. This study used a cross-sectional descriptive study design with a sample of 286 married nurses. Data collection was conducted during two months. The analysis was conducted by the Fisher exact test or chi-square test. The results showed that the level of education and religion had a significant relationship with the pap test behavior (p= 0,000; p= 0.031). The most perceived barrier was that respondents felt uncomfortable with the male examiners. So it was recommended to provide female examiners in the ob-gyn section in the hospitals and to improve the nurses' perceptions with pap test. Keywords: barrier, nurse, pap smear, practice Abstrak Perilaku dan hambatan pap smear pada perawat di Kota Bandung, Jawa Barat. Fenomena yang terjadi pada kasus kanker serviks adalah minimnya minat dari masyarakat bahkan petugas kesehatan seperti perawat untuk melakukan pap smear sebagai bentuk pencegahan kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan pap smear serta hambatannya pada perawat di Kota Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel 286 perawat yang sudah menikah. Pengumpulan data dilakukan pada Februari hingga Maret 2018. Analisis menggunakan fisher exact test atau chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan agama memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pap smear (p= 0.000; p= 0.0301). Hambatan yang paling dirasakan adalah responden merasa kurang nyaman dengan pemeriksa laki-laki sehingga direkomendasikan untuk penyediaan pemeriksa perempuan pada bagian obgyn di rumah sakit serta memperbaiki persepsi perawat yang salah terhadap pap smear. Kata Kunci: hambatan, pap smear, perawat, perilaku
Copyrights © 2020