AbstrakAngka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi serta Indonesia yang berada di lingkungan yang berbahaya alamnya membuat masyarakat harus selalu sadar dan siaga untuk mempersiapkan diri dalam segala hal. Oleh sebab itu pemerintah melakukan mobilisasi massa dan pemberdayaan masyarakat serta mendorong setiap desa mengembangkan “desa siaga “ sebelum akhir 2008. Perawat yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang bekerja selama 24 jam, merupakan tenaga yang seharusnya diperhitungkan untuk kesuksesan program ini. Maka perawat dengan mengacu dari prinsip –prinsip praktik keperawatan komunitas yaitu: kemanfaatan, prinsip otonomi, keadilan harus dapat menerapkan perannya sebagai pemberi pelayanan, pendidik, pengelola, konselor, advokat/pembela pasien, dan sebagai peneliti. AbstractThe Indonesian infant mortality rates and maternal mortality rates that still high, and also the position of Indonesia islands in a very danger area, makes the community have to be aware in every aspect and ready to for catastrophe that every time can happen. For that reason the Indonesian government starts to mobilize the community and empower them by encouraging to developâ€desa siaga’ or “prepared villages†in every village before 2008. Nurses as the grass rotes in the health service that work 24 hours can utilize for successful of this program. Nurses with their principles of community intervention: benefit, autonomy, and equality have to apply their roles as care provider, educator, manager, counselor, advocate, and researcher.
Copyrights © 2007