Lakon Maut dan sang dara karya Areil Dorfman terjemahan Mimi Notokusumo, salah satu lakon yang hadir dari pengalaman pengarang untuk menyatakan keadialan. Perancangan pementasan lakon Maut dan sang Dara akan membawa penonton ke dalam tontonan yang banyak menyinggung persoalan politik dan kekuasaan, untuk menciptakan hal itu penulis menganalisis struktur dan tekstur agar rancangan pementasan lakon menjadi akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, dan realisme sebagai pijakan penulis untuk mengupas lakon demi terciptanya rancangan yang menyuguhkan keadaan yang nyata dalam pementasan.
Copyrights © 2020