Abstrak Permasalahan pada PT Boma Bisma Indra adalah pembengkakan biaya reenginering dan precommand untuk cacat produk, yang mengakibatkan PT Boma Bisma Indra (PERSERO) membutuhkan pendanaan lebih untuk meningkatkan kemampuan produksinya. Sedangkan sekitar 60% komponen produksi masih impor, yang mengakibatkan ROI PT Boma Bisma Indra jauh diangka normal. Permasalahan pada tidak maksimalnya implementasi Total Quality Management ini terindikasi pada budaya kualitas organisasi yang tertanam pada perusahaan. Untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut, yaitu quality culture dengan impelentasi TQM, digunakan sebuah metode statistik yaitu Structural Equation Modelling (SEM). Dengan menggunakan SEM dalam menganalisis data kuesioner sebagai indikator variabel yang ada, dapat diketahui pengaruh dari masing-masing variabel tersebut. Dari hasil tersebut dapat dilakukan analisis lebih lanjut mengenai kondisi yang ada beserta analisis langkah strategi atau rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT Boma Bisma Indra agar dapat memaksimalkan penerapan impementasi total quality managentnya. Kata kunci: Total Quality Management, Quality culture, Structural Equation Modelling
Copyrights © 2014