Jurnal Teknik Kimia Indonesia
Vol 11, No 3 (2012)

Pemanfaatan kulit singkong sebagai bahan baku pembuatan Natrium Karbosimetil Selulosa

Shella Permatasari Santoso (Kelompok Keahlian Rekayasa Proses Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala)
Niko Sanjaya (Kelompok Keahlian Rekayasa Proses Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala)
Aning Ayucitra (Kelompok Keahlian Rekayasa Proses Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala)



Article Info

Publish Date
02 Oct 2018

Abstract

The use of cassava peels as raw material for Sodium Carboxymethyl Cellulose productionCassava peels are abundantly available and may be used as an lowcost cellulose source (80-85% cellulose per weight cassava peel). the study was to evaluate the effect of the concentration of sodium hydroxide, sodium chloroacetate, and temperature reaction on the sodium carboxymethyl cellulose (sodium-CMC) characteristics i.e. yield, purity, and degree of substitution in sodium-CMC preparation.  Sodium-CMC functional group was determined using FTIR spectrophotometer. Cassava peels was dried and grounded to 50 mesh. Lignin was eliminated from cassava peel by extraction of grounded cassava peel with 10% NaOH at 35 °C for 5 h. Cassava peel free lignin was then re-extracted using 10% of acetic acid and sodium chloride at 75 °C for 1 h, thus cellulose free hemicellulose was obtained. Alkalization at 30 °C for 90 min was performed by adding sodium hydroxyde at 10-40% to cellulose using isopropyl alcohol solvent. Following this, etherification was conducted by adding sodium chloroacetate of 1-5 g at 50-80 °C for 6 h. As result, the highest purity of sodium-CMC (96.20%) was obtained from alkalization using 20% of sodium hydroxide and etherification using 3 g sodium chloroacetate at 70 °C. Sodium-CMC yield was 22% and degree of substitution 0.705.Keywords: cassava peel, carboxymethyl cellulose, sodium-CMC, etherification AbstrakKulit singkong merupakan sumber selulosa yang berlimpah dan murah, dengan kadar selulosa 80-85% dari berat kulit singkong. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan selulosa dalam kulit singkong sebagai bahan baku pembuatan natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC), mempelajari pengaruh natrium hidroksida, natrium kloroasetat serta suhu pada karakteristik Na-CMC seperti perolehan, kemurnian, dan derajat substitusi, serta menentukan kondisi operasi optimum untuk pembuatan Na-CMC berdasarkan kemurnian Na-CMC terbesar. Gugus fungsi Na-CMC ditentukan menggunakan Fourier Transform Infrared Spectra. Mula-mula, kulit singkong dikeringkan dan dihancurkan sehingga berukuran 50 mesh. Kulit singkong diekstraksi dengan NaOH 10% di suhu 35 °C selama 5 jam, untuk melarutkan lignin. Kulit singkong bebas lignin diekstrak dengan asam asetat 10% dan natrium klorida dengan pemanasan 750 °C selama 1 jam untuk melarutkan hemiselulosa sehingga didapatkan selulosa. Alkalisasi dilakukan dengan mereaksikan selulosa dengan NaOH 10-40% dengan pelarut isopropil alkohol pada suhu 30 °C selama 90 menit, dilanjutkan eterifikasi dengan natrium kloroasetat 1-5 g pada suhu 50-80 °C selama 6 jam. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik Na-CMC terbaik didapatkan dari alkalisasi selulosa menggunakan NaOH 20% serta eterifikasi menggunakan 3 g natrium kloroasetat pada suhu 70 °C. Perolehan Na-CMC yang didapat adalah sebesar 22%, kemurnian 96,20%, derajat substitusi 0,705; termasuk dalam grade kedua menurut SNI 06-3736-1995.Kata kunci: kulit singkong, karboksimetil selulosa, Na-CMC, eterifikasi

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

JTKI

Publisher

Subject

Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering

Description

Jurnal Teknik Kimia Indonesia (JTKI) merupakan majalah ilmiah yang diterbitkan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKIM). Versi cetak JTKI telah diterbitkan secara berkala sejak tahun 2001 (p-ISSN 1693-9433). Mulai Volume 18 No. 2 Agustus 2019, terbitan berkala versi daring ...