SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Vol 10, No 2 (2013): Juni 2013

ANALISIS PERFORMANSI PENGGUNAAN SENTRAL TELEPON OTOMATIS (STO) PADA MULTI EXCHANGE AREA (MEA) PEKANBARU (STUDI KASUS PT. TELKOM RIAU DARATAN)

Fitri Amillia (Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau)
Sutoyo Sutoyo (Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau)
Brian Taruna (Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau)



Article Info

Publish Date
11 Jun 2013

Abstract

Sentral telepon otomatis (STO) merupakan  perangkat switching telekomunikasi sebagai  penyambung dan pemutus  informasi yang kirimkan dengan terpusat dan terdistribusi. Penggunaan STO harus memperhatikan performansi untuk melihat kualitas STO dalam melayani traffic yang ditawarkan. Penelitian ini menganalisis performansi STO host di multi exchange area (MEA) pekanbaru dengan studikasus di PT.Telkom Riau daratan. Hasil pengolahan data traffic outgoing STO host selama setahun  nilai performansi  ASR PBR1 58,05 % dan PBR2 59,28%. Untuk performansi SCH PBR1 6,98 call/sirkit dan PBR2 9,11 call/sirkit. Untuk performansi MHTS PBR1 0,09 menit dan  PBR2 0,97 menit. Untuk performansi OCC PBR1 1,06 % dan PBR2 14,77 %. Untuk performansi sirkit block PBR1 1,32 % dan PBR2 2,02 %. Untuk performansi GOS PBR1 0,42 % dan PBR2 0,41 %.  Nilai performansi ini masih dalam kondisi baik dalam pengoperasion STO karena sesuai dengan standar performansi di PT.Telkom. Performansi STO host PBR2 lebih baik dari STO host PBR1 dikarnakan performansi PBR2 mendekati standar performansi.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

sitekin

Publisher

Subject

Control & Systems Engineering Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Industrial & Manufacturing Engineering Other

Description

Sesuai dengan standard ISO 45001 bahwa karyawan harus berpartisipasi dalam melakukan pencegahan kecelakaan. Untuk itu perusahaan telah menetapkan Program Hazob (Hazard Observation) untuk mengidentifikasi bahaya dan melakukan tindakan koreksinya. Penerapan Program Hazob masih dengan metode ...