Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari penerapan pola Hipoksik pada Metode Latihan Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) terhadap peningkatan kemampuan Anaerob (Kemampuan Kekuatan Maksimal). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan sampel mahasiswa anggota Pusat Pembinaan dan Pelatihan Mahasiswa (PPLM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Gulat FPOK Universitas Pendidikan Indonesia berjumlah 16 orang. Hasil penelitian diperoleh: (1) Terdapat peningkatan yang signifikan dalam penerapan pola hipoksik pada metode Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) terhadap kemampuan kekuatan maksimal. (2) Terdapat peningkatan yang signifikan pada metode Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) tanpa penerapan pola hipoksik terhadap kemampuan kekuatan maksimal, kecuali pada kemampuan Pull Ups tidak terdapat peningkatan yang signifikan, dan (3) Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara yang dilatih dengan penerapan pola hipoksik dan tanpa hipoksik pada metode Neural Activation (Koordinasi Intramuskular) terhadap kemampuan kekuatan maksimal, kecuali pada kemampuan Pull Ups dan Bench Press yang tidak menunjukkan perbedaan peningkatan yang signifikan.
Copyrights © 2009