Realitas kebahasaan manusia Indonesia menunjukkan adanya ragam bahasa, meliputi bahasa daerah, bahasa asing, dan bahasa Indonesia. Sayangnya, sikap Bahasa manusia Indonesia sebagai sebuah praktik keberbahasaan menunjukkan gejala yang negatif. Praktik keberbahasaan tersebut terbentuk melalui pondasi ragam habitus dengan dukungan ragam sekaligus pertaruhan modal dan pertimbangan ragam ranah yang dipengaruhi oleh dominasi praktik agen-agen pendominasi. Gejala negatif sikap bahasa sepatutnya tak terjadi, mengingat ke-Austronesiaan di Indonesia menjadi hal yang tak dapat dipungkiri, baik dalam konteks kesejarahan, sosio-kultural, hingga keberbahasaan itu sendiri. Oleh sebab itu, kesadaran ke-Austronesiaan menjadi hal penting bagi manusia Indonesia guna menumbuh-kembangkan sikap bahasa sebagai praktik keberbahasaan yang mampu menempatkan realitas kebahasaan dengan bijak.
Copyrights © 2020