ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI APRIL-JUNI 2003

BELAJAR DARI COCA-COLA

Suyanto, Mohammad (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Oct 2009

Abstract

Coca-Cola dibuat pertama kali di Atlanta, Georgia, oleh seorang ahli farmasi bernama John Styth Pemberton. Minuman yang dibuat dari dedaunan pohon di Amerika Selatan dan biji-bijian dari Afrika Barat serta caramel, asam fosfor dan kombinasi tujuh citra rasa alami yang tetap dirahasiakan dengan baik sampai saat ini. Nama Coa-Cola dan dituliskan dengan huruf miring yang menarik diusulkan oleh Frank Robinson yang merupakan Pemegang Pembukuan Pemberton. Meskipun Coca-Cola pertama kali dibuat di Amerika Serikat, tetapi pada tahun 1906 pabrik botolnya telah dibuka di Kanada, Kuba dan Panama serta segera mengikuti di beberapa negara lainnya. Sekarang Coca-Cola memproduksi lebih dari 300 merek di lebih dari 200 negara. Lebih dari 70 % pemasukan berasal dari luar Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa Coca-Cola merupakan benar-benar perusahaan global. Pada tahun 2003 ini, Coca-Cola terpilih menjadi Perusahaan Yang Paling Mengagumkan Dunia peringkat ke 9 versi majalah Fortune. Coca-Cola mengalami kegagalan pada tahun pertama penjualannya. Penjualan dilakukan dengan menempatkan Coca-Cola pada tempat minuman di Apotek dengan harga 5 sen per gelas dan menghabiskan dana 73,96 dolar untuk melakukan promosi lewat spanduk dan pendistribusian ribuan kupon iklan yang menawarkan minuman gratis. Hasilnya pada adalah rata-rata 6 gelas per hari, sehingga menghasilkan pendapatan 50 dolar pada tahun pertama tersebut. Dengan demikian mengalami kerugian pada tahun pertama. Kegagalan tersebut membuat Coca-Cola membuat kesadaran adanya media lain, yaitu media massa yang mempunyai kekuatan lebih disbanding media lainnya saat itu dan mempromosikan Coca-Cola dengan suasana kegembiraan. Pada Atlanta Journal Coca-Cola menampilkan slogan “Coca-Cola. Nikmat! Menyegarkan! Menyenangkan! Menggairahkan! Minuman Soda Pop Baru, mengandung bahan-bahan tanaman Coca yang menakjubkan dan kacang Cola yang terkenal itu”. Laporan sekolah Georgia memuat iklan Coke yang menyatakan bahwa minuman tersebut “Nikmat dan Menyegarkan”. Kesuksesan menonjol Coca-Cola pada saat melakukan promosi yang cerdik lewat kompetisi mendesain botol pada tahun 1915. Pemenang kompetisi tersebut adalah Perusahaan Root Glass. “Kami membutuhkan sebuah botol di mana seseorang akan mengenalnya sebagai Coca-Cola bahkan ketika dia merasakannya di kegelapan” kata Asa Candler, yang ketika itu menjabat sebagai Presiden Coke. Botol Coca-Cola membedakan merek dan menambah identitas merek dan dipertahankan sampai 1955, baru setelah itu Coca-Cola tersedia dalam kemasan kaleng. Kehebatan Coca-Cola adalah kemampuannya membidik pasar yang pas, melakukan penempatan posisi produk yang baik, menjaga kualitas produk, mernacang kemasan yang dapat membedakan dengan minuman lainnya, mengelola distribusinya secara luar biasa, melakukan promosi dengan asosiasi yang positif dan menggunakan modus operandi penjualan serta melibatkan komunitas dan inisiatif lokal.

Copyrights © 2003