Metahumaniora
Vol 9, No 1 (2019): METAHUMANIORA, APRIL 2019

Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung Karya Samseodi

Wahya Wahya (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2019

Abstract

Partikel euy merupakan salah satu partikel fatis dalam bahasa Sunda. Partikel ini, sebagaimana partikel fatis lain, tidak memiliki fungsi sintaksis dalam kalimat, yakni sebagai unsur ekstraposisi dalam kalimat. Tulisan ini yang berjudul  “Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung”membahas perilaku sintaksis partikel euy, yaitu keberadaannnya dalam jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya, dan makna gramatikal partikel euy dalam lingkungan kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dengan teknk catat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode agih atau distribusional. Sumber data yang digunakan adalah novel anak-anak yang berjudul Budak Teuneung (2018) karya Samsoedi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 46 data kalimat yang memuat partikel euy. Berdasarkan analisis terhadap 46 data tersebut dengan pendekatan sintaksis dan semantik, dapat disimpulkan bahwa partikel euy  dapat berposisi di awal, di tengah, atau di akhir kalimat deklaratif, tetapi dominan berposisi di tengah kailimat. Partikel euy hanya berposisi di tengah dan di akhir kalimat interogatif, tidak ada yang berposisi di awal kalimat. Partikel euy dapat berposisi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat imperatif, tetapi dominan berposisi di akhir kalimat. Partikel euy hanya berposisi di awal dan di akhir kalimat eksklamatif, tidak ada yang berposisi di tengah kalimat. Secara semantik, partikel euy bersama jenis kalimat yang memuatnya memiliki keragaman makna gramatikal. Secara umum dapat dikatakan partikel euy beserta unsur lingusitik yang mendampinginya dalam kalimat deklaratif memiliki makna ‘meberitahukan atau menyatakan sesuatu’; dalam kalimat interogatif, memiliki makna ‘meminta sesuatu’; dalam kalimat imperatif, memiliki makna ‘meminta sesuatu’ atau ‘memerintahkan sesuatu’; dalam kalimat  eksklamataif. memiliki makna ‘mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu’.Particle euy is just one-structured particles in the Sundanese language. This  particle, as another particles phatic, does  not have the syntactic function in the sentence, namely as an element in extraposition sentence. This article entitled "Dimensions of Syntax and Semantics of the Euy Particle in Novel of Budak Teuneung" discuses the behavior of particles in syntax dimension, namely it’s distribution in the type of sentence based on syntactic and grammatical meaning of particles in the environment, namely in declarative sentences, interrogative, imperative, and exclamative ones. This research method is descriptive qualitative. Data collected by using observation techniques to record. Furthermore, the data were analyzed using distributional method. Source data used is a children's novel titled Budak Teuneung (2018) written by Samsoedi. Based on the results of the study, found that 46 data sentence contains particles here. Based on an analysis of 46 data with the approach of syntax and semantics, it can be concluded that the particle euy can be positioned at the beginning, in the middle, or at the end of a declarative sentence, but a dominant position in the middle; particle euy simply positioned in the middle and at the end of interrogative sentences, no position early in the sentence; particle euy can be positioned at the beginning, in the middle, and at the end of the imperative sentence, but a dominant position in the end of the sentence; particle euy only just plays in the beginning and at the end of the exclamative  sentence, no position in the middle of a sentence. Semantically, particle euy with the kind of sentences  contain a variety of grammatical meaning. Generally speaking, the particle with linguistic elements that accompany the declarative sentences have meaning 'report missing or declared something'; interrogative sentences have  meaning 'ask anything';  imperative sentences have meaning 'ask anything' or 'ordered something';  exclamative sentences have  meaning 'reveal or convey something'. 

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

metahumaniora

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Metahumaniora adalah jurnal dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran sejak tahun 2012 dan bertujuan menyebarluaskan pemikiran-pemikiran konseptual maupun hasil riset yang telah dicapai dalam rumpun ilmu humaniora. Fokus dan ruang ...