Metahumaniora
Vol 7, No 2 (2017): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2017

Nilai Kesufian pada Naskah Asal Usul Besi Kharsani

Ahmad Hanafi (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Sep 2017

Abstract

ABSTRAKAjaran tasawuf tidak dapat dipisahkan seiring perkembangan Islam di Indonesia.Masuknya Islam ke Indonesia yang kerap dikatakan secara damai, tidak luput dari penyebaranajaran tasawuf. Tumbuhnya ajaran tasawuf dan ‘sepak terjang’ para sufi di awalmasuknya Islam ke Indonesia terekam dalam sejumlah manuskrip yang dapat dikatakansebagai ‘hikayat hagiografis’. Munculnya hagiografi tersebut dikarenakan para sufi dikagumidan dipuja sebagai ‘orang suci’ karena menarik diri dari kenikmatan duniawi (zuhd),melakukan perjalanan panjang, mengembara, demi pencapaian spiritual dan dakwah kepadaorang lain. Diyakini bahwa pencapaian spiritual ini membuat mereka mampu menampakkantindakan-tindakan di luar kebiasaan (khawariq al-‘adat). Tulisan ini akan mengkajinaskah Asal Usul Besi Kharsani (AUBK) yang di dalamnya berbicara tentang ilmu BesiKharsani sebagai warisan sejarah dan budaya masyarakat Kerinci, yang berbentuk bungarampai dan merupakan bagian dari sastra Melayu klasik yang bergenre Hagiografi. Strukturgenre tersebut mengandung unsur hikayat, syair, sejarah, silsilah, dan hidayat. Juga termasukadanya unsur mitologi penelitian ini dikerjakan dengan metode kajian filologi.Kata kunci: sufisme, hagiografi, Kerinci, besi kharsaniABSTRACTThe teachings of Sufism can not be separated as the development of Islam in Indonesia.The entry of Islam into Indonesia that can be said peacefully, did not escape the spread ofSufism teachings. The growth of Sufism and the action of the Sufis in the early entry of Islaminto Indonesia is recorded in a number of manuscripts that can be said as ‘hagiographic saga’.The emergence of hagiography is due to The Sufis are admired and revered as ‘saints’ bywithdrawing from worldly pleasures (zuhd), Making long journeys, wandering, for the sakeof spiritual attainment and preaching to others. It is believed that this spiritual achievementenables them to manifest unbelievable acts (khawariq al-’adat). This paper will examinethe manuscripts of the Origin of Besi Kharsani (AUBK) in which it speaks of the science ofBesi Kharsani as a historical and cultural heritage of Kerinci society, which is in the formof a potpourri and is part of the classical Melayu literature of the Hagiography genre. Thestructure of the genre contains elements of saga, poetry, history, genealogy, and hidayat. Alsoincluded mythological elements. This research is done by the method of philological studies.Keywords: sufism, hagiography, Kerinci, besi kharsani

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

metahumaniora

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Metahumaniora adalah jurnal dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran sejak tahun 2012 dan bertujuan menyebarluaskan pemikiran-pemikiran konseptual maupun hasil riset yang telah dicapai dalam rumpun ilmu humaniora. Fokus dan ruang ...