POLITICA: Jurnal Hukum Tata Negara dan Politik Islam
Vol 7 No 1 (2020): POLITICA: Jurnal Hukum Tata Negara dan Politik Islam

POLITIK SEKSUAL TERHADAP ORGANISASI PEREMPUAN PASCA KEMERDEKAAN DI INDONESIA

Muslim Pohan (Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2020

Abstract

Research on Gerwani is documented in a book entitled "The Destruction of the Women's Movement in Indonesia, Sexual Politics in Indonesia Post-Conflict PKI" by Saskia Wieringa. The factor of the massacre and the appearance of Suharto on the stage of power was not only the result of the emergence of sexual metaphors but also the economic turmoil that created a sense of uncertainty in both the army and the communists (the fifth army-the possibility of 21 million peasants and armed laborers escaping AD control). Suharto rose to power by masterminding an unequaled campaign of violence. Not only violence (1965-1966) but also spread slander in the form of allegations of engineering about the occurrence of sexual festivities conducted by members of Gerwani. Keywords: Politics, Sexual: Women's Organization, Post-Independence. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa organisasi perempuan pada zaman orde baru bukanlah organisasi yang negatif terhadap masyarakat. Stigma masyarakat terhadap Gerwani pada orde baru dibohongi didokumentasikan dalam buku yang berjudul “Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia, Politik Seksual Di Indonesia Pascakejatuhan PKI” karya Saskia Wieringa. Faktor terjadinya pembantaian massal dan tampilnya Suharto di panggung kekuasaan tidak hanya akibat pemunculan metafor seksual tapi juga kekacauan ekonomi yang menciptakan rasa tidak menentu di kalangan AD maupun kaum Komunis (angkatan kelima-kemungkinan adanya 21 juta petani dan buruh bersenjata yang terlepas dari kontrol AD). Suharto naik ke tampuk kekuasaan dengan mendalangi kampanye kekerasan yang tidak ada bandingnya. Tidak hanya kekerasan (1965-1966) tapi juga menyebarkan fitnah berupa tuduhan rekayasa tentang terjadinya pesta seksual yang dilakukan oleh para anggota Gerwani. Kata kunci: Politik, Seksual: Organisasi Perempuan, Pasca Kemerdekaan.

Copyrights © 2020