AN-Nur: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Vol 1, No 1 (2020): Annur:Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat

ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2016-2019

Ernyasih Ernyasih (Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Rafika Zulfa (Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Andriyani Andriyani (Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Munaya Fauziah (Universitas Muhammadiyah Jakarta)



Article Info

Publish Date
08 Aug 2020

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi permasalahan di dunia. Tahun 2015, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Tangerang Selatan sebanyak 480 kasus. Kemudian  pada Januari 2019 dari 368 kasus Demam Berdarah Dengue di Provinsi Banten, 2 diantaranya meninggal dunia yang diketahui berasal dari wilayah Tangerang Selatan.  Desain penelitian ini  menggunakan studi ekologi. Penelitian dilakukan bulan Februari - Mei tahun 2020, di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang mencangkup 7 wilayah Kecamatan. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kasus Demam Berdarah Dengue per Kecamatan selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.  Hasil penelitian diketahui wilayah yang termasuk ke dalam zona merah pada tahun 2016 adalah Kecamatan Pamulang, Pondok Aren dan Serpong, sedangkan tahun 2018 yang termasuk ke dalam zona merah adalah wilayah Kecamatan Setu dan Serpong. Terjadi penurunan kasus di tahun 2017 dan 2019, terlihat pada peta tidak terdapat wilayah Kecamatan yang termasuk ke dalam zona merah. Hanya ada wilayah zona putih dan zona hijau. Pola persebaran penyakit cenderung bergerak ke arah yang positif pada variabel umur, status pekerjaan, status pendidikan dan kepadatan penduduk. Sedangkan pada variabel jenis kelamin terlihat pola persebaran ke arah yang negatif.Kata Kunci : Analisis Spasial, Demam Berdarah Dengue.---Dengue Hemorrhagic Fever is an environmental-based disease that is still a problem in the world. In 2015, the number of cases of Dengue Hemorrhagic Fever in South Tangerang City was 480 cases. Then in January 2019 of 368 cases of Dengue Haemorrhagic Fever in Banten Province, 2 of them died that were known to come from the South Tangerang area. This research design uses ecological studies. The study was conducted in February - May 2020, in the working area of the South Tangerang City Health Office which covered 7 District areas. The population in this study were all cases of Dengue Hemorrhagic Fever per District during 2016 to 2019. The results of the study are known to the regions included in the red zone in 2016 are Pamulang, Pondok Aren and Serpong Subdistricts, while in 2018 those included in the red zone are the Setu and Serpong Subdistricts. There has been a decrease in cases in 2017 and 2019, as seen on the map there are no District areas included in the red zone. There are only white zones and green zones. Disease distribution patterns tend to move in a positive direction on the variables of age, employment status, educational status and population density. Whereas in the gender variable visible patterns of distribution in a negative direction.Keywords: Spatial Analysis, Dengue Hemorrhagic Fever.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

AN-NUR

Publisher

Subject

Education Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health Veterinary

Description

AN-NUR :Jurnal kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat merupakan jurnal penelitian dalam rumpun ilmu kesehatan masyarakat yang berisikan hasil gagasan pemikirian ilmiah serta hasil penelitian kesehatan. Artikel yang diterbitkan di Jurnal ini juga merupakan hasil penelitian yang pernah ...