Manusia memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi permasalahan hidup, tidak jarang mereka melakukan kesalahan karena tidak mampu mengelola emosi. Kajian ini terinspirasi dari kehebatan Rasulullah saw. saat dihadapkan pada permasalahan, yang mana bagi manusia biasa, hal tersebut bisa mendatangkan perasaan menderita. Namun tidak semua pengikutnya bisa memunculkan semangat yang sama dalam menghilangkan perasaan menderita yang dialami, maka muncul pertanyaan mengenai, apakah sebagian besar umat terdahulu juga merasa menderita ketika mendapatkan permasalahan hidup?, dan bagaimana Alquran memiliki penjelasan dalam memaknai derajat manusia untuk menanggapi penderitaan yang manusia dapatkan?. Kajian ini menggunakan pendekatan Tafsir Tematik dan dibantu metode Quran Digital, dengan menelusuri kata kunci yang berkaitan dengan kajian ini, beserta devariatnya. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa baik dulu maupun sekarang, dibutuhkan kemauan dan ilmu dalam mengelola emosi, tingginya derajat seseorang tidak sebatas dia cukup beriman saja, tetapi diperlukan amal yang lebih besar, serta dibarengi kerelaan saat dihadapkan pada situasi sulit yang membuatnya menderita. Bahkan derajat seseorang bisa saja menurun saat ia tidak bersabar menjalani penderitaan, namun saat ia sadar atas kesalahannya tersebut Allah masih terus memberikan kesempatan bagi manusia yang mau terus belajar. Kajian ini memiliki implikasi, yakni bisa berdampak dalam membangun persepsi baru seseorang dalam memaknai permasalahan di sekitar ruang lingkup kehidupannya.
Copyrights © 2020