Indonesia merupakan negara produsen minyak bumi yang cukup besar, sehingga memiliki banyak kegiatan yang berkaitan dengan penambangan minyak bumi. Kegiatan ini memberikan dampak pada lingkungan sekitar berupa tumpahan minyak. Salah satu kasus tumpahan minyak yang terjadi di Indonesia adalah kasus sumur YYA-1 PT. PHE ONWJ yang terjadi pada tahun 2019. Tumpahan minyak merupakan Bahan Berbahaya dan Beracum (B3) sehingga membutuhkan penanganan yang menyeluruh. Saat ini penanganan yang banyak dilakukan adalah dengan pendekatan fisik dan kimia, sedangkan pendekatan ini memiliki potensi dampak yang lebih lama bagi ekosistem. Bioremediasi memiliki potensi yang yang baik untuk diterapkan sebagai alternatif penanganan tumpahan minyak mentah pada perairan laut. Bioremediasi memanfaatkan metabolisme mikroba sebagai pendegradasi hidrokarbon untuk mengubah polutan menjadi senyawa yang tidak berbahaya. Beberapa spesies bakteri yang terbukti dapat digunakan untuk bioremediasi adalah Bacillus subtilis dan Pseudomonas putida. Berdasarkan beberapa data hasil penelitian pada laboratorium. Diperkirakan penggunaan kedua bakteri ini dapat efektif menyisihkan tumpahan minyak mentah dengan menerapkan penanganan fisik kimia sebagai penanganan awal, serta beberapa faktor dan prosedur yang harus diperhatikan dengan seksana pada saat penerapan bioremediasi dilakukan.
Copyrights © 2020